Jangan Panik. Baca Survival Ekstrim Pergeseran Kutub.

Point-Point Utama Pembentukan Komunitas Survival

Ketika perubahan-perubahan bumi semakin meningkat dalam intensitas dan jangkauan, banyak orang akan begitu resah, cemas, dan putus asa sehingga desakan untuk membentuk grup-grup survival menjadi hampir imperatif. Berikut saran-saran para alien Zeta tentang hal apa saja yag perlu diperhatikan dalam pembentukan grup, beserta antisipasi kemungkinan bahayanya, serta alasan mengapa pemimpin pria umumnya harus berusaha keras memperbaiki gaya kepemimpinan mereka agar sukses seperti kepemimpinan wanita dan anak-anak dalam situasi darurat pasca bencana-bencana alam dahsyat.

Terjemahan bebas ZetaTalk Chat Q&A for January 21, 2012

"Telah kami sarankan, sejak awal hikayat ZetaTalk, bahwa rencana-rencana untuk komunitas-komunitas survival adalah memikirkan skala kecil. [Baca: Survival: Bentuk Grup-Grup Kecil]
Dan berpegang pada hanya pengkoordiniran keluarga dan teman-teman yang telah dikenal baik--para entitas yang dikenal. Bahaya dari upaya mencari partner-partner di internet adalah bahwa banyak orang yang teramat sangat Mengabdi-Ego, sedangkan menetapkan orientasi spiritual orang yang tak dikenal akan sering kali sulit.
Para Pengabdi-Ego lihai sekali memakai topeng wajah yang baik hati serta mengulurkan tangan bantuan. [Baca: Safe Haven Palsu Atau Bukan?]
Pada saat bersamaan, mereka berupaya memasukkan diri mereka dalam posisi kepemimpinan. Kemungkinannya adlaah bahwa mereka yang beriklan di internet, yang mencoba memulai sebuah grup, adalah para Pengabdi-Ego yang mencari mangsa. [Baca: Sifat-Sifat Persiapan Individu]
Nasehat kedua yang tetap kami berikan adalan menghindari lokasi yang dekat instalasi-instalasi pemerintah. Pemerintah di kebanyakan negara telah mencoba memberi kesan bahwa mereka ada untuk mendampingi para warganegara mereka, padahal prioritas pertama mereka adalah melanggengkan pekerjaan-pekerjaan orang-orang di pemerintahan. Situasi ini tidak terlihat nyata di masa-masa yang baik, bahkan di masa-masa bencana yang bersifat jangka pendek.
Akan tetapi, ketika pajak dari rakyat tidak dapat dikumpulkan, dan mereka yang disuapi dengan uang pembayar pajak mendapati diri mereka tidak lagi bekerja, pengambilalihan komunitas survival pun akan menjadi prioritas utama. Perbekalan-perbekalan dan makanan akan menggantikan pajak-pajak, dan perbudakan mendasar akan didapat dari orang-orang yang tidak dapat membayar pajak. [Baca: Apa Yang Harus Dihindari]
[Rencana Mobile]
Buatlah rencana  untuk mobile. Telah kami nyatakan bahwa kamp-kamp survival yang paling sukses nanti adalah yang terbentuk secara spontan. [Baca: Grup Survival: Contoh-Contoh Kemungkinan Skenario]
Orientasi spiritual sejati orang tidak akan terungkap hingga tekanan akibat Minggu-Minggu Terakhir tiba, sehingga orang-orang yang Mengabdi-Ego akan menunjukkan wajah mereka sesungguhnya. Bahkan di kalangan mereka yang telah saling kenal dengan baik (rumus "entitas yang telah dikenal"), akan ada kejutan-kejutan. Kegilaan, akibat stress paska trauma, akan melejit tinggi. Tekanan dan syok mengakibatkan amarah--respon natural ketika suatu organisme terancam--maka permusuhan akan umum terjadi di kalangan survivor. 
Maka, mungkin akan perlu bagi individu Pengabdi-Kebaikan untuk cukup mengumpulkan orang-orang yang tergantung padanya, lalu pergi untuk melanjutkan hidup, meninggalkan saja suplai-suplai yang telah dikumpulkannya.
[Penetapan Pemimpin]
Lalu ada masalah penetapan pemimpin dalam upaya kerja apapun.
Akibat ekspektasi-ekspektasi dan pengkondisian, kebanyakan grup akan mencari sosok pria yang kuat, jenis yang mendominasi, yang selalu siap memutuskan serta meneriakkan perintah-perintah. Ini kemungkinan sekali akan menjadi pilihan yang terburuk. 
Telah sering kami sebut-sebut bahwa banyak grup survival akan dipimpin oleh anak-anak Pasca Pergeseran Kutub, karena anak-anak tidak memiliki mindset yang sudah terpatri, serta bersifat berwawasan terbuka dan penuh akal (dalam mencari solusi--pen.). 
Selanjutnya, dalam kepemimpinan, adalah para wanita di kamp-kamp (survival--pen.), karena, secara tradisional, para wanitalah yang menjaga tetap berjalannya keluarga: memikirkan tentang makanan, luka-luka, tempat-tempat untuk tidur, dan semacamnya. Dengan demikian, mereka itu praktis. 
[Pria Pemimpin = Kemungkinan Paling Kecil]
Kemungkinan paling kecil untuk menjadi pemimpin adalah lelaki, karena mereka akan memiliki ekspektasi-ekspektasi (tersendiri--pen.) tentang kepemimpinan dan oleh karena cara tim-tim pria dibangun, yang secara akut menyadari rantai perintah dan dimana mereka berpijak (beriorientasi lelaki--pen.).
Dengan demikian, mereka akan terfokus pada tantangan-tantangan terhadap otorita mereka, sebagaimana yang terungkap di banyak grup militer.
Agar kepemimpinan pria dapat sukses, si pemimpin harus, pertama-tama dan paling utama, bersedia mengamati dan mendengarkan.
Kalau dalam setting militer, top dog menggonggongkan perintah, cara itu bisa jadi bekerja karena ada sedikit variabel saja yang harus dipertimbangkan.
Namun Pasca Pergeseran Kutub akan mempersembahkan parade variabel yang tidak ada habisnya.
Perseteruan tentang siapa yang memimpin siapa dan siapa yang benar akan buang-buang waktu dan energi saja. Dengan demikian, mereka yang memprioritaskan masalah itu akan berakhir dikesampingkan, dalam perkelahian tinju maupun perdebatan-perdebatan. Sementara itu, para wanita, anak-anak, dan para pria yang dapat melihat gambaran totalnya sedang bekerja untuk bertahan hidup!"
Baca juga: