Jangan Panik. Baca Survival Ekstrim Pergeseran Kutub.

Pengaruh-Pengaruh Budaya

Telah dijelaskan di dalam Tapestry Ruh secara spesifik bagaimana manusia dapat tumbuh dan mengembangkan ruhnya dengan mengisinya dengan pengalaman-pengalaman hidup dari satu irkanasi ke irkanasi lain---membesar massa ruhnya. Kali ini para alien Zeta memberikan wawasan mereka tentang bagaimana budaya yang tidak memenjarakan jiwa manusia berperang penting dalam menyumbang kesejahteraan manusia sendiri. Berikut penjelasan mereka.

Terjemahan bebas ZetaTalk: Cultural Influences, Note: written by Jul 15, 1995

[Budaya Berpengaruh Sejak Dalam Kandungan]
Budaya sungguh mempengaruhi cara manusia berhubungan dengan lingkungannya. Budaya ini dimulai sebelum kelahiran, ketika janin mengantisipasi bagaimana emosi-emosi manusia akan diterima di dalam budaya manusia.
Orok dalam rahim tidak menyadari adanya diskusi-diskusi, perdebatan-perdebatan, resolusi-resolusi, dan segala kebencian yang mungkin akan dirasakan si ibu mengenai masalah-masalah ini.  
Si orok berada di posisi ibunya, dengan sesungguhnya. Dengan demikian, bahkan sebelum kelahirannya, si orok telah mengantisipasi bagaimana personanya akan diterima, bagaimana nada emosionalnya akan diterima, kapan waktu yang aman untuk menegaskan dirinya, dan dalam situasi apa saja rasa takut sejati yang mencari keamanan dan keselamatan individu dapat muncul.  
[Budaya Kebebasan Berekspresi Yang Baik]
Dalam beberapa budaya, individu diperkenankan mengungkapkan dirinya yang sejati. Tak peduli apapun minset si individu, hal itu dapat diekspresikan.
Ini bukan berarti mengatakan bahwa tindakan-tindakan menentang orang lain yang akan menghambat perkembangan bebas orang lain akan diperbolehkan, demikian pula, bukan berarti ada hak dalam diri untuk menyakiti orang lain, 
Kami di sini sedang berbicara tentang kejujuran, dalam mengekspresikan kesan-kesan dan mind-set sejati seseorang.
Dalam budaya-budaya ini, si individu merasa aman sebagai dirinya sendiri. Oleh karena mayoritas situasi konflik melibatkan represi yang dipersepsikan terhadap kebebasan berekspresi, (di budaya ini, sebaliknya,) ada banyak energi yang dibebaskan untuk mengurusi kebaikan umum. 
Budaya-budaya ini, karenanya, menjadi lebih aman secara umum, dan kurang ada ada penekanan pada upaya mendominasi lingkungan. 
[Budaya Yang Tidak Memperkenankan Kebebasan Berekspresi]
Sedangkan dalam budaya-budaya lain, ada banyak rasa cemas yang muncul karena ada bagian-bagian manusia yang cukup alami yang tidak diterima.
Sebuah pertempuran dimulai bahkan sebelum kelahiran, dimana individu mengubur bagian-bagian dirinya yang tidak diterima, namun telah menguburkan si yang tak mati. Sebagaimana dalam mimpi buruk, bagian-bagian diri yang tidak mati pun muncul, dan harus ditangani. Ada rasa gusar dalam kebutuhan (untuk mengungkapkannya--pen.). 
 Dengan demikian, tidak hanya si individu merasa tidak aman, akibat kurangnya rasa pertimbangan yang dipersepsikannya dari orang lain, tapi juga ada rasa tak aman dalam komunitas, akibat kurangnya rasa memikirkan terhadap kebaikan bersama.
Baca juga: