Jangan Panik. Baca Survival Ekstrim Pergeseran Kutub.

Gaya-Gaya Kepemimpinan Purba dan Masa Depan (Revisi)

Artikel ini telah direvisi. 


Baca juga: 


Para alien Zeta STO (Service-to-Other/Pengabdi-Kebaikan) menjelaskan gaya-gaya kepemimpinan yang akan muncul di masa-masa krisis ketidakstabilan geologi dan keruntuhan perekonomian, dan perbandingannya dengan gaya-gaya kepemimpinan lama. 

------------------------------------


"Kepemimpinan di masa krisis sering kali berbeda dari kepemimpinan yang berjaya selama masa-masa tenang dan stabil. 

Ketika muncul masalah-masalah yang tak dikenal, kepemimpinan akan berbeda dengan yang diperlukan selama masa tantangan-tantangan yang telah dikenali.
Bagi bumi di masa depan yang tak lama lagi, kepemimpinan yang akan muncul nanti adalah yang dapat mengatasi
  • segala teknik yang telah dikenal, demi kelangsungan grup yang terkait, 
  • segala ekspektasi yang telah ada, demi intra-grup yang tengah kecewa, dan 
  • masalah-masalah yang rutin dihadapi grup yang akan membuat kewalahan sumber-sumber daya grup. 
Dengan kata lain, kepemimpinan ini akan mengambil pendekatan yang segar, kalau tidak, akan gagal.
Ini hampir semuanya tidak termasuk kepemimpinan penguasa, yang telah muncul selama stabilitas ekonomi dan geologi. 
Kualitas-kualitas telah banyak dianalisa, dan program-program pelatihan dibentuk. Namun para kapten industri yang muncul tidak berasal dari program-program itu, melainkan karena kualitas-kualitas di dalam diri si kapten itu sendiri.
Kualitas-kualitas ini sering kali sulit dipahami, dengan demikian dikaitkan dengan sesuatu seperti karisma, namun basisnya adalah sesuatu yang lebih sederhana.
[Gaya Kepemimpinan Purba]
Manusia gua, yang menghadapi bahaya-bahaya fisik, memilih orang yang paling tinggi, paling kuat, dan paling brutal di antara mereka untuk menjadi para pemimpin.
Kualitas-kualitas yang sama ini yang memungkinkan orang semacam itu mempertahankan grup melawan predator-predator besar dapat berbalik melawan penantang manapun dalam grupnya. Tradisi ini berlanjut hingga ke budaya manusia sekarang ini, dimana pemimpinnya yang muncul sering kali lelaki yang besar dan brutal. 
Hanya baru-baru ini saja para wanita mulai muncul sebagai para pemimpin terpilih di negara-negara di seluruh dunia. 
Dahulu manusia gua dapat bertahan hidup tanpa rasa takut terus-menerus terhadap serangan para predator besar, (tipe kepemimpinan predator ini adalah--pen.) kualitas-kualitas lain yang menentukan pemilihan pemimpin grup. 
Ketika konflik-konflik di antara grup-grup tak dapat diselesaikan oleh satu grup yang pergi untuk mencari wilayah kekuasan baru, maka peperangan antar grup dikembangkan untuk menyelesaikan konflik-konflik, dan pemimpin yang cerdik dan licik adalah pemenangnya. 
Maka lahirlah permainan catur politik dimana suap-menyuap atau manipulasi psikologis merupakan keuntungan, dan manusia hampir-hampir tak beranjak dari tradisi itu. 
Kini, pemimpin politik yang dipilih rakyat sering kali besar, brutal, dan licik.
Hanya baru-baru ini saja kemampuan bekerja sama dengan tetangga menunjukkan sifat yang lebih efektif.
[Mengapa Kepemimimpinan Lama Gagal Nantinya?]
Ketika seluruh dunia menderita kekurangan pangan dan bencana-bencana alam, maka perang tak akan menyelesaikan masalah-masalah ini. Penambahan wilayah kekuasaan baru hanya akan menambah sakit kepala.
Selama masa-masa stabil, rakyat mengalihkan perhatian untuk mendapatkan keuntungan bagi setiap rumah tangga. 
Setiap kepala keluarga memikirkan cara-cara mengumpulkan aset dan status dalam komunitas. Pertempuran-pertempuran kepemimpinan selama masa-masa itu melibatkan janji-janji, suatu jenis suap. Para politisi mempromosikan diri sendiri bahwa perubahan-perubahan yang akan mereka adakan akan meningkatkan basis aset setiap keluarga dan akan memberi sub-grup ini atau itu lebih banyak keuntungan dan prestige. 
Semua ini adalah tarian politik yang sudah terlalu dikenal, sehingga memenuhi balai-balai kekuasaan dengan para pembohong yang mempromosikan diri sendiri, yang hampir-hampir tak cocok untuk membahas suatu krisis ketika krisis itu datang menjelang.
Apa yang nanti sedang dihadapi bumi dalam waktu tak lama lagi merupakan krisis yang luar biasa besarnya, maka model-model pemimpin lama akan kekurangan kualitas-kualitas yang dibutuhkan umat manusia.
Setelah beberapa minggu pertama setelah bencana-bencana alam dahsyat, masalah geng-geng penjarah dan suplai-suplai yang terbatas akan disortir, lalu umat manusia akan menghadapi tantangan-tantangan yang berbeda. 
Ada beberapa bagian dari bumi ini yang akan berubah menjadi katatonia (ekstrim dalam hal apapun), karena semuanya takut membuat masalah dengan pemimpin yang punya ide-ide.
[Tantangan Kepemimpinan Dunia Pasca Pergeseran Kutub] 
Ada sedikit saja bagian dari bumi yang sekarang ini dilanda oleh predator-predator besar, maka kekuatan fisik dan kebrutalan adalah kualitas-kualitas kepemimpinan yang kuno.
Faktanya, menganugerahi manusia besar dan brutal dengan posisi kepemimpinan akan menempatkan grup ke dalam katatonia, karena semuanya takut menghina pemimpin yang punya ide-ide.
Ketika kelaparan menjadi endemik, di seluruh dunia, dan suplai-suplai makanan telah habis, bersikap licik dan manipulatif juga tak akan menghasilkan apa-apa bagi grup. Apakah ada yang bisa dicuri? 
Di dunia tanpa polisi atau pengadilan, keadilan terhadap orang-orang yang suka mencuri atau menipu orang lain akan terjadi secepat kilat. Penjahat, betapapun bagus pakaiannya, tak akan ditolerir.
Akankah grup memilih pemimpin yang membuat janji-janji namun tak dapat melaksanakan? Sekarang ini, proses ini berlanjut untuk dua alasan -
  • sistem pemilihan mencegah dibuangnya orang-orang yang telah dikenal sebagai penipu, atau 
  • negara itu berada di bawah kekuasaan diktator. 
Dunia di masa depan, setelah pergeseran kutub, tak akan menolerir para pemimpin semacam itu.
Proses pemilihan (kepemimpinan) akan hancur berantakan bersamaan dengan komunikasi-komunikasi di luar area lokal. Kepemimpinan nantinya akan harus diperjuangkan, setiap hari, karena tantangan-tantangan muncul setiap hari.
Mereka yang mempromosikan diri sendiri melalui kebrutalan, melalui upaya intimidasi, akan mati dan gagal, sebagaimana yang telah sering kami jelaskan. Karena gaya kepemimpinan mereka berasumsikan sistem pendukung yang kokoh.
Dimana produksi makanan kolaps, dan distribusi makanan tak mungkin, semua orang kelaparan.
Hanya grup-grup dimana seluruh anggotanya bekerja samalah yang akan sehat. Geng penjarah akan punah karena tak ada lagi yang dijarah, dan tak dapat bermigrasi dengan berjalan kaki sementara perut kosong.
Jadi apa yang tersisa di antara model-model kepemimpinan manusia?
  • Mereka yang dapat memperoleh kerja sama di antara para survivor dan 
  • mereka yang kreatif.
Sekarang ini, faktor-faktor di atas bukanlah kualitas dari kepemimpinan resmi, meski waktunya mulai berubah.
  • Model-model kesukuan, atau model-model yang telah dikembangkan bersamaan dengan produksi makanan  yang didomestikkan, selama masa-masa berlimpah, tak akan mencukupi.  
  • Agama terorganisir akan gagal dalam hal apapun selain untuk kenyamanan ilusif, yang mempermainkan rasa takut dan kebingungan orang dengan tidak memberikan solusi kepada orang-orang yang tertekan. Upaya-upaya untuk mengintimidasi para pengikutnya akan gagal di masa-masa yang penuh keputusasaan, ketika pemberontakan akan muncul.  
  • Kepemimpinan yang telah mapan yang muncul dan menonjol karena omong kosong dan pengagungan diri akan ditantang oleh krisis, lalu gagal, sehingga diabaikan.
[Para Pemimpin Alami]
Apa yang tertinggal dalam kekosongan ini adalah para pemimpin alami yang akan mendapatkan kerjasama dan memiliki ide-ide--orang-orang kreatif.
Akan tetapi, para individu (semacam) ini, sekarang ini, hampir setiap hari diabaikan atau dimanfaatkan di dunia ini.
  • Ketika ada janji (untuk memberi) yang terbaik bagi tetangga, tapi (yang terjadi) malahan pengambilan hak milik tetangga dengan paksaan atau kelicikan, ide untuk mengamankan kerjasama yang lebih besar akan memudar. Karena, si kasar yang liciklah yang terpilih menjadi pemimpin. 
  • Ketika metode-metode tradisional dalam menyelesaikan masalah telah mencukupi, mereka yang kurang kreatif atau kurang cerdas akan menjadi mangsa orang-orang yang punya kepentingan-kepentingan pribadi, yang menggebrak meja dengan keras dan mendesak agar metode-metode penyelesaian masalah yang biasanya harus diikuti. Tradisi, kebiasaan, dan omong kosong lah yang memenangkan pertempuran.
[Para Pemimpin Dari Kalangan Anak-Anak dan Wanita]
Adalah kegagalan metode-metode sebelumnya dalam menyelesaikan masalah seperti itulah yang akan memungkinkan munculnya kepemimpinan baru. Dan kepemimpinan itu akan muncul dari sumber-sumber yang tak diduga-duga.
Telah kami prediksikan bahwa anak-anak akan sering kali muncul untuk memimpin, karena kreatifitas yang telah ada di dalam diri mereka belum tersabotase oleh cemooh tahun-demi-tahun. 
Wanita juga akan sering kali muncul untuk memimpin, dan golongan mereka (yang seperti ini) dalam hidup bukanlah yang berasal dari antara lelaki yang kuat dan brutal yang telah memaksa mereka untuk menggunakan kerja sama dengan para pria kuat di lingkungan itu untuk bertahan hidup.
Dapatkah jenis kepemimpinan ini dilatih ke budaya manusia dalam jangka pendek, untuk menggantikan bentuk-bentuk kepemimpinan yang sudah kuno?
Hal ini akan ditentang oleh status quo, sebagaimana selama berabad-abad ini. Gaya-gaya kepemimpinan baru itu dapat dianugerahkan untuk kesuksesan-kesuksesan mereka, namun [orang-orang semacam itu] tidak dicalonkan untuk menduduki jabatan. Jika dicalonkan,mereka akan menjadi target serangan-serangan oleh kepemimpinan sekarang, yang akan melihat adanya ancaman pada status quonya.
Gaya-gaya kepemimpinan baru akan muncul dengan sendirinya ketika gaya-gaya lama gagal--dan akan benar-benar gagal--dalam membahas krisis yang akan dialami dunia."