Jangan Panik. Baca Survival Ekstrim Pergeseran Kutub.

Keputusan Sendiri: Stok dan Pertahanan Diri

Sehubungan dengan survival pergeseran kutub, banyak yang menanyakan kepada para alien Zeta tentang jenis makanan utama apa yang terbaik untuk stok (misalnya, apakah makanan instan kaleng atau makanan kering) dan stok apa saja yang terbaik, serta model pertahanan diri. Namun para Zeta selalu menekankan bahwa hal-hal semacam itu adalah keputusan masing-masing.
Respon ZetaTalk: Hal itu tergantung pada banyak faktor, maka tidak ada panduan umumnya yang dapat diberikan. Andalah yang memutuskan sendiri, berdasarkan kebutuhan untuk bepergian, jumlah anggota grup, kondisi fisik kesehatan grup Anda, dan ketersediaan suplai. ZetaTalk March 27, 2010
Pertahanan diri terhadap orang-orang jahat sangat krusial dalam setting survival akibat bencana-bencana alam dahsyat, karena masa-masa semacam itu---ketika perlindungan hukum menjadi sulit atau langka (atau tidak ada dalam event pasca Pergeseran Kutub)---akan mengeluarkan para oportunis yang gemar menjarah dan memerkosa dari sarang-sarang mereka.
Masalah-masalah seperti itu tidak perlu menanti hingga Pasca Pergeseran Kutub, sebagaimana yang terjadi sekarang ini telah menunjukkan gejala-gejalanya dengan geng-geng, yang memiliki daerah-daerah kekuasaan, yang semakin keji dan yang memperluas wilayah dalam mencari mangsa. Selain itu, perlu diingat dan disadari bahwa era Transformasi Bumi sekarang dan nanti melibatkan Polarisasi Spiritual yang semakin tajam sampai-sampai ada manusia-manusia yang melakukan perjanjian dengan setan, dengan hasil kejahatan-kejahatan keji. 
Pertanyaan yang sering memenuhi benak orang dalam kondisi di atas adalah "apakah perlu membunuh atau cukup melukai saat menangani para penjarah dan para pemerkosa". Berikut jawaban para alien Zeta Pengabdi-Kebaikan.

Keputusan Sendiri
Terjemahan bebas ZetaTalk March 27, 2010 

Itu semua adalah keputusan yang Anda buat sendiri.
Apa komposisi grup Anda? Akankah Anda berada di tempat yang stabil atau harus terpaksa migrasi? Apa situasi keuangan Anda atau suplai apa saja yang dimiliki oleh grup Anda saat ini? 
Apakah Anda mengantisipasi situasi penjarahan akan menempatkan grup Anda dalam situasi hidup dan mati, ataukah ini masalah tentang memilih untuk berbagi sehingga apa yang Anda miliki berkurang?
Apakah mereka yang mendatangi Anda adalah orang-orang yang sedemikian rupa sehingga mereka akan membunuh Anda, atau merampas makanan terakhir Anda, atau mereka sekedar mencari pertolongan? 
Semua itu adalah faktor yang membebani dalam keputusan-keputusan Anda, dan harus Anda putuskan sendiri."

Pertolongan Dalam Serangan Geng
[Untuk lengkapnya, silahkan baca Agar Dibantu Alien Dari Serangan Geng Pasca Pergeseran Kutub]

Karenanya, yang terbaik bagi komunitas-komunitas ini (Pengabdi-Kebaikan) adalah berfokus pada survival dan kehidupan setelahnya, dengan persiapan minimal untuk pertahanan diri.
Pertahanan diri yang terbaik adalah lokasi yang dipilih dengan baik. Juga disarankan untuk selektif terhadap siapa saja yang boleh masuk dalam komunitas.
Kalau komunitas itu benar-benar Mengabdi-Kebaikan, maka hanya akan ada sesekali pertemuan mendadak dengan orang-orang yang Mengabdi-Ego yang harus diatasi.
Ingatlah, para Pengabdi-Ego tak akan saling berkomunikasi secara berdekatan. (Karena) Kerja sama bukan hal normal bagi orang-orang berorientasi ini. Kalau merasa frustrasi, mereka akan beralih untuk mencari di tempat lain. Mereka akan lebih sering menyerang satu sama lain, karena mereka itu jenis orang-orang yang suka menimbun barang-barang. 
Jikalau komunitas-komunitas Pengabdi-Kebaikan berhati terlalu lembut dengan membiarkan masuk sejumlah besar manusia yang belum memilih orientasi spiritual mereka, maka mereka akan membawa masalah besar ke tengah-tengah komunitas ini.
Yang berhati terlalu lembut sebaiknya berbagi pengetahuan tentang teknik-teknik mereka dalam menumbuhkan tanaman pangan, sedangkan mereka yang kurang dewasa secara spiritual dikirim untuk hidup di kalangan mereka sendiri. 
Dengan demikian, komunitas-komunitas Pengabdi-Kebaikan itu tak dihancurkan (dari dalam - pen.), dan pemisahan (orientasi spiritual) akan dipercepat (oleh alam--pen.) dalam perjalanannya, yang mana tak terelakkan dalam hal apapun.



Apa Yang Harus Dihindari
[Untuk lengkapnya, silahkan baca Apa Yang Harus Dihindari]

Di dalam sebuah kota kecil atau kota besar, para Pengabdi-Ego akan terus memanfaatkan orang lain, sebagaimana sekarang ini.
Karena itulah kami sarankan untuk tidak berada di kota, karena permainan ini akan terjadi untuk beberapa lama hingga para Pengabdi-Ego itu temui diri mereka sial, dan pada saat bersamaan Pengabdi-Kebaikan juga tak selamat. 
Maka, pendekatan terbaik adalah pindah ke daerah-daerah terpencil, dimana para Pengabdi-Ego kecil sekali kemungkinannya akan ke sana karena tak ada yang bisa diambil.
Para Pengabdi-Ego lebih suka, pertama-tama, kantong-katong pengungsian orang kaya, lalu kota-kota dimana ada banyak keluarga dan toko-toko untuk dijarah, dan barulah yang paling sedikit kemungkinannya, area-area terpencil, terutama karena perjalanan harus dengan berjalan kaki. 
Mereka yang terjebak di kota-kota, dengan para Pengabdi-Ego, sebaiknya bersikap low profile, dan kemudian bersekutu dengan para Pengabadi-Kebaikan untuk memancing dan menggunakan strategi "berpura-pura pindah orientasi".
Maksud kami di sini adalah untuk menjebak para orang Pengabdi-Ego, dengan membuat mereka percaya bahwa mereka (orang-orang yang terjebak di kota yang ingin lepas dari kalangan para Pengabdi-Ego--pen.) akan menyerang para Pengabdi-Kebaikan untuk menjarah dan mempermainkan. Namun, yang akan terjadi nanti sebaliknya, para orang Pengabdi-Ego itulah yang malahan terjebak di bawah tanah tanpa jalan keluar. 
Tolong camkan bahwa menjebak seorang penjarah, yang tak berniat memberi pelayanan yang baik serta berencana memberi apa yang ia tadinya niatkan kepada Anda, bukanlah tindakan kejam, melainkan keadilan Karma.

SKENARIO KEMUNGKINAN SETTING MASYARAKAT
Terjemahan bebas Scenarios (oleh Nancy L.)

Ukuran dan Struktur Masyarakat
Lone Wolf (Sendirian Saja): Satu orang individu yang telah bertekad untuk berjalan sendirian bilamana perlu. Ia telah mendapat pelatihan survival dan percaya diri di arena ini. Ia sudah mengekspektasi tempat-tempat untuk makan, menjaga tubuh hangat, dan mempertahankan diri, serta telah mengumpulkan peralatan untuk memfasilitasi semua itu.  
Keluarga Besar: Anggota keluarga, para tetangga, dan teman-teman dekat yang mungkin akan memulai upaya kerja sama dalam hal survival sebagai dampak dari pertumbuhan alami bersama-sama karea kedekatan lokasi mereka. Keluarga Besar ini kemungkinan sekali akan menjadi grup paling umum Pasca pergeseran. Keluarga Besar akan cenderung memiliki set-set keahlian yang sudah ada dalam grup tersebut, sehingga ada kecenderungan untuk membentuk sebuah Cluster ketika ada kesempatan untuk itu.
Cluster: Pertumbuhan alami dari grup-grup Keluarga Besar adalah Cluster---grup-grup kecil yang bertemu secara terpusat, baik secara resmi maupun tidak, untuk saling bertukar ide-ide dan produk serta peralatan. Grup-grup ini tinggal dan berfungsi secara terpisah, namun saling mengenal dan sangat saling mendukung, berbagi benih tanaman pangan dan obat-obatan, saling meminjamkan peralatan, dan saling melatih teknik-teknik survival. 
Setiap grup dalam cluster ini beroperasi secara otonomi, dan memiliki kepemimpinan mereka sendiri. Cluster tersebut mungkin akan ada karena grup-grup keluarga individu maupun keluarga besar saling belajar, dan mulai berinteraksi. Interaksi ini mungkin sekali akan tejadi sebelum bencana-bencana alam dahysat. Dengan demikian, Cluster akan terbentuk jauh sebelum bencana-bencana alam dahysat.
Komunitas: Sebuah grup yang terdiri dari 100 hingga 1000 individu akan memiliki bentuk Komunitas, dengan organisasi sosial resmi yang memiliki, misalnya, Wali Kota atau Dewan dan pemilihan-pemilihan. Spesialisasi keahlian bisa jadi ada, dan produksi makanan serta pabrikasi kemungkinan sekali akan diatur. Komunitas ini mungkin akan ada karena banyak orang yang tinggal di sebuah tempat terpencil atau bahkan wilayah urban semakin mengkhawatirkan perubahan-perubahan bumi yang terus terjadi, maka mereka bekerja sama, saling belajar. 
Komunitas-komunitas semacam ini mungkin akan tumbuh karena orang-orang pindah ke tempat yang mereka rasa akan menjadi wilayah aman, dan saling bertemu. Cluster mungkin akan tumbuh menjadi komunitas, jika ada kepemimpinan yang kuat dan manfaat-manfaatnya melebihi kemandirian yang dinikmati oleh Keluarga Besar.
Karakteristik Teknologi
Primitive: Hilangnya tenaga listrik serta kerusakan pada seluruh peralatan elektronik membuat grup memasuki kondisi primitif. Kehidupan mundur sepenuhnya ke abad kuno, dengan orang-orang tua dalam grup itu bersusah-payah mengingat teknik-teknik lama untuk membantu orang-orang muda membangun kembali gaya hidup itu. Apakah kotoran harus dikubur atau dibuang begitu saja. Mereka yang sakit serius akan menangis. Apapun yang dapat dimakan harus dimasak dengan api, kalau orang bisa membuat api, atau dimakan mentah saja.
Masa Interim: Jika tenaga listrik dan teknologi hilang namun ada pengetahuan tentang itu, maka keberadaan interim dapat berkembang. Listrik dapat diperoleh dengan memanfaatkan generator yang menggunakan roda-roda atau sepeda untuk menggerakkan air dengan pedal kayuh, dengan lampu yang menyala sebentar, dan ada banyak waktu tidur untuk menghabiskan hari. 
Makanan bisa jadi tak lezat, namun dimasak dan bebas parasit, meskipun yang mendominasi adalah makanan untuk cuaca suram seperti misalnya jamur dan cacing. [Baca: Makan Apa Ketika Semuanya Habis]
Beberapa anggota menjelajahi wilayah untuk mencari orang-orang yang telah selamat untuk berbagi pengetahuan atau apapun yang mungkin tersedia. 
High Tech: Telah merencanakan dengan baik, beberapa grup mungkin akan mendapati komputer-komputer mereka dapat selamat dari lonjakan-lonjakan gempa, serta memiliki lampu-lampu karena ada kincir angin dan turbin air. Spare part juga tersedia karena telah menjadi bagian dari rencana, dan bahkan pabrikasinya telah dipertimbangkan, maka teknologinya temasuk bagian-bagian sederhana dan mudah diganti. 
Hidroponik dan tangki-tangki pemeliharaan ikan, demikian pula tanaman pangan yang tidak memerlukan sinar, telah diproduksi jauh sebelum bencana-bencana alam dahsyat yang sesungguhnya, dan berjalan mulus. Pendidikan tersedia dalam bentuk buku-buku, juga di komputer, dan kelas-kelas pendidikan bagi semua masih berlanjut sebagai bagian dari pengalihan perhatian dari cuaca suram dan kurangnya komunikasi dengan dunia luar. 
Networked: Grup-grup high tech yang telah berencana untuk tetap saling kontak, melalui parabola satelit yang diletakkan di tempat-tempat tinggi dan saling terhubung, akan menjadi jaringan. Dapat dilakukan, jaringan ini dapat meluas ke seluruh dunia, dan menyampaikan pesan antarkeluarga yang terpisah secara fisik. Sudah pastinya akan ada berbagi informasi, dan prosedur-prosedur medis dapat dilakukan via video. Pada akhirnya, perjalanan fisik menjadi mungkin, dan grup-grup networked akan saling mengontak, yang mana mereka sudah saling tahu lokasi masing-masing jauh sebelum bencana.
Pertahanan Diri
Hukum Rimba: Setelah pergeseran kutub, ketiadaan hukum akan terjadi. Bagaimana orang dapat menelepon polisi kalau telepon mati, dan bagaimana tangan-tangan hukum dapat menjangkau kalau perjalanan hampir tidak mungkin. 
Orang-orang yang baik hati akan melanjutkan hidup dengan rasa keadilan dan perhatian terhadap orang-orang lain sebagaimana selama ini mereka menjalani hidup. Sementara, mereka yang tadinya diawasi hukum atau pada dasarnya malas atau terfokus pada diri sendiri akan berupaya membuat hukum sendiri sesuka hati mereka. Mereka yang telah membuat persiapan mungkin akan berhadapan dengan orang-orang yang hanya ingin menjarah.
Banjir Orang Tanpa Persiapan: Mereka yang telah mempersiapkan diri terhadap bencana-bencana alam dahsyat mendatang, yang mana di antara mereka juga terdapat orang-orang yang masih sangat muda dan orang-oang sakit, harus mengantisipasi untuk menjaga orang-orang ini dari kebanjiran orang-orang yang tidak mempersiapkan diri. 
Orang memang seharusnya memikirkan tentang menolong orang lain, namun ini  layaknya kapal boat yang hanya bisa menampung satu orang lagi dari sekian banyak orang yang harus diselamatkan. Maka, grup-grup yang berencana untuk bertahan hidup harus mempertahankan inti kekuatan dan kesehatan jika mereka ingin tetap dapat menolong yang lainnya. 
Orang-orang yang dapat mengulurkan stok benih tanaman pangan serta berbagi teknik-teknik survival akan memberi pelayanan terbesar kepada orang-orang yang tidak mempersiapkan diri. Namun jika mereka membiarkan diri kepayahan atau diambilalih, layanan itu tidak akan dapat dilaksanakan. Karenanya, pertahanan diri harus diterapkan.    
Lokasi Yang Baik: Pertahanan terbaik adalah lokasi yang baik. Keluarga-keluarga besar yang diketahui telah mempersiapkan diri akan mendapati, di saat-saat terakhir (menuju Jam Pergeseran Kutub), diri mereka akan dibanjiri tamu-tamu tak diundang maupun tak diinginkan.
Maka ada baiknya menggunakan taktik memberi-umpan-untuk-mengalihkan. Misalnya, buatlah sebuah lokasi yang tampak seperti lokasi survival, sementara lokasi survival sesungguhnya (dimana grup sesungguhnya berkumpul) berada di tempat lain yang rahasia. Opsi lain adalah memboyong peralatan portable dan suplai ke lokasi survival rahasia di saat-saat terakhir. 
Ada begitu banyak yang akan hancur selama Pergeseran Kutub sehingga bangunan-bangunan permanen paling baik didirikan setelah pergeseran, dengan grup untuk sementara waktu tinggal di tenda-tenda atau di bawah atap metal yang disokong dengan tanah selama menuju Pergeseran Kutub yang sesungguhnya. Beberapa lokasi pertanian atau lokasi terpencil menjadi lokasi rahasia karena situasi alamnya.
Gaya Hidup Tidak Menonjol: Hal kedua dalam pertahanan adalah menjaga diri untuk tidak menonjol dalam hal gaya hidup maupun urusan sehari-hari selama hari-hari awal pasca pergeseran kutub. Cara ini bisa jadi muncul dengan sendirinya karena kebingungan akan menguasai. 
Transportasi mendekati tidak mungkin akibat jembatan-jembatan runtuh, jalanan robek, dan masalah kekurangan bensin. Geng-geng yang berkeliaran untuk menjarah juga akan berjalan kaki. Kompas akan membuat bingung orang-orang yang menggunakannya karena kutub-kutub bumi telah berubah, dan penyebaran magnetik yang ekstrim masih terjadi beberapa waktu setelah pergeseran kutub. Udara berkabut yang membuat suasana seperti subuh atau magrib akan mewarnai hari, dengan hujan yang hampir terus-menerus. Jarak pandang ke depan sangat pendek. 
Jaringan telepon rusak, layanan pemerintah tidak ada. Otomatis tidak ada pengiriman surat, telepon, maupun pencarian alamat via dokumen-dokumen. Para survivor pada dasarnya tidak terlihat. Mereka yang saling berkomunikasi jarak jauh via parabol di ketinggian akan melakukannya di waktu-waktu yang sudah mereka rencanakan terlebih dulu, agar traffic elektronik tidak membocorkan keberadaan mereka. 
Orang-Orang Yang Keleleran dan Geng-Geng: Orang-orang yang keleleran lalu muncul di lokasi survival yang sudah berkembang bisa saja masuk dalam kategori sifat berikut:
  • baik hati dan bersedia bekerja serta melayani (kategori 1)
  • tidak berbahaya tapi malas atau terfokus pada diri sendiri (kategori 2) 
  • suka mencari-cari kesempatan untuk mengendalikan sumber-sumber daya serta memanfaatkan orang lain.  
Mereka yang masuk kategori pertama akan bagus untuk dijadikan anggota. Mereka yang masuk kategori kedua akan harus disuruh dahulu dalam hal bekerja dan berbagi, namun bila hal ini menjadi eyel-eyelan dengan mereka, mereka harus pergi. Mereka dalam kategori ketiga harus langsung disuruh pergi.
Tempat-tempat survival yang sudah berkembang yang telah mengantisipasi kedatangan-kedatangan semacam itu harus berencana untuk memiliki paket-paket benih, sehingga mereka yang disuruh pergi dapat dibekali perangkat untuk membangun tempat survival mereka sendiri. Semua yang mereka butuhkan adalah berusaha, dengan demikian hidup mereka berada di tangan mereka sendiri.
Geng-geng yang berkeliaran untuk menyerang dan menjarah dapat diekspektasi akan terlebih dulu menuju kantong-kantong pemukiman kaya (memiliki perbekalan banyak), atau ke pusat-pusat perbelanjaan atau toko-toko grosir. 
Tidak suka kalau harus meninggalkan tempat yang berlimpah dengan suplai, dan bukan jenis orang yang mempersiapkan diri atau berencana jauh ke depan, mereka cenderung menyerang untuk menjarah ketimbang bekerja, namun akan dapati diri mereka pada akhirnya berada di luar dalam cuaca suram, dengan perbekalan yang tinggal sedikit.  
Mereka kemungkinan sekali tidak akan  menemukan lokasi survival rahasia milik orang-orang yang tidak menonjolkan diri selama momen menuju Pergeseran Kutub, beberapa bulan pertama setelahnya, maupun masa-masa setelahnya.