Baca juga:
Terjemahan bebas ZetaTalk Warning 15 Agt. 1996:
Bumi, dengan segala kelimpahannya, saat ini menyediakan manusia dengan apa yang sepertinya air segar tak terbatas. Kecuali manusia sengaja menantang dengan membangun rumah di tengah-tengah padang pasir atau laut, air yang murni dan segar tidak diharapkan akan menjadi masalah.
Air mengalir deras di kali-kali, sungai-sungai, dan danau-danau. Dan kalau tidak ditemukan di permukaan tanah, air dapat selalu ditemukan di sungai-sungai dan danau-danau bawah tanah. Kalau orang mengkhawatirkan masalah kemurnian air di permukaan tanah, orang dapat selalu menampung air hujan, yang tidak tercemar, dari langit.Hingga baru-baru ini saja masalah air yang selalu menjadi kekhawatiran manusia adalah cara transportasinya dan cara menghindarinya selama banjir.
Semenjak Era Industri, manusia, dengan riang gembira, menuang racun ke dalam air minumnya, baik di permukaan maupun melalui penyerapannya oleh air tanah. Air-air yang dibotolkan telah menjadi lebih dari kegemaran iseng.[Timbal, Lompatan Kuantum Bencana Alam Dahsyat]
Setelah bencana-bencana alam dahsyat, masalah-masalah manusia dengan suplai air akan mengambil lompatan kuantum.
Air dari segala sumber, yang mungkin beracun, dengan air standby-nya, air hujan, akan gagal menyediakan air yang dapat disimpan.
Selama pergeseran kutub, gunung-gunung berapi, yang lama maupun baru, akan meletus ganas. Manusia yang terdorong untuk minum air berpasir ini akan mendapati lebih dari serbuk di geligi mereka, mereka akan mendapati sistem syaraf mereka menurun dalam fungsi, pandangan mata kabur, dan sistem pencernaan mereka tidak dapat menolerir makanan apapun yang mungkin akan mereka dapat.Kami di sini bicara, pada utamanya, tentang keracunan timbal, yang bukan merupakan masalah yang akan diekspektasi manusia dari air yang disediakan oleh alam. Timbal akan mengendap, dan, setelah beribu-ribu tahun baru akan mengendap tanpa mengganggu. Akan tetapi, setelah sebuah bencana alam dahsyat, lapisan timbal yang pekat akan telah tersembur ke seluruh lansekap, yang kebanyakan dimuntahkan dalam bentuk debu halus yang menggelembung.
Akankah air tanah menjadi tidak aman? Tergantung.
Selama bencana-bencana alam dahsyat, tanah akan terangkat dan terguncang-guncang, dan sumur manapun atau sistem perledengan akan hancur atau pecah berantakan. Dalam hal air tanah sama mungkinnya dengan air permukaan untuk mengalirkan racun-racun, setelah tersaring dari permukaan, apa yang tampak seperti air murni dari bawah tanah boleh jadi, lagi-lagi, akan membawa kematian perlahan.
Air tanah rentan terhadap kontak dengan lapisan timbal yang pekat, yang paling sering tidak dapat mencapai permukaan selama erupsi-erupsi.[Air Sulingan, Suplai Air Tetap]
Jika orang tidak dapat mempercayai suplai air yang biasanya, apa yang harus dilakukan?
Proses-proses distilasi (penyulingan) air atau pendauran ulang air yang diketahui murni adalah dua pendekatan yang kemungkinan sekali akan menyediakan suplai air tetap.Cara ini mungkin terdengar ribet bagi mereka yang terbiasa mengandalkan air murni dan segar. Akan tetapi, mereka yang telah mempersiapkan diri untuk masa-masa mendatang tidak akan mendapati diri mereka tiba-tiba tanpa keperluan hidup yang krusial ini.
Manusia akan mati tanpa udara dalam hitungan menit, tanpa air selama berhari-hari, dan tanpa makanan selama berminggu-minggu. Roti boleh jadi merupakan kebutuhan pokok hidup, namun air adalah kehidupan itu sendiri!