Jangan Panik. Baca Survival Ekstrim Pergeseran Kutub.

Pergeseran Kutub: Tidal Bore

Tidal Bore adalah gelombang pasang laut besar yang menerjang ke sungai yang menyempit, melawan arus sungai.
Tidal Bore (wikipedia): A tidal bore (or simply bore in context, or also aegir, eagre, or eygre) is a tidal phenomenon in which the leading edge of the incoming tide forms a wave (or waves) of water that travels up a river or narrow bay against the direction of the river or bay's current. Bores occur in relatively few locations worldwide, usually in areas with a large tidal range (typically more than 6 metres (20 ft) between high and low water) and where incoming tides are funneled into a shallow, narrowing river or lake via a broad bay. The funnel-like shape not only increases the tidal range, but it can also decrease the duration of the flood tide, down to a point where the flood appears as a sudden increase in the water level. A tidal bore takes place during the flood tide and never during the ebb tide.
Tidal bore ini dijumpai di beberapa tempat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tidal bore yang dikenal di Indonesia adalah Bono, di Riau.

Tidal Bore , wikipedia

Lalu seberapa ganasnya tidal bore saat Jam Pergeseran Kutub? Berikut penjelasan para alien Zeta.

Terjemahan bebas ZetaTalk Chat Q&A for October 23, 2010

Ada spot-spot di dunia yang dikenal memiliki ombak yang luar biasa besarnya, yang sering kali menjadi kegemaran para surfer.
Namun tidal bore bukanlah ombak, meskipun spot-spot semacam itu yang memiliki ciri khas gelombang-gelombang besar telah memampatkan wilayah yang tersedia bagi gelombang-gelombang laut yang datang sedemikian rupa sehingga membuat ombak bertambah ukurannya. 
Tidal bore terjadi di tempat dimana tingkat pemampatannya terjadi secara tiba-tiba, sehingga ombak-ombak yang datang tidak akan terdistribusi ke sisi-sisinya.
Normalnya, istilah tersebut digunakan untuk gelombang pasang laut yang menggulung ke arah daratan di sepanjang sungai, sehingga ombak yang tingginya mungkin 20 kaki (6 meter) menggulung ke hulu. 
Namun ketika kami merujuk pada sebuah tidal bore selama pergeseran kutub, atau selama sebuah tsunami besar, ketika gelombang pasang akan setinggi 100-600 kaki (30-180 meter), bore tersebut naik secara dramatis.
Gelombang pasang ini biasanya menerjang ke hulu sungai di sepanjang suatu lembah, dengan sisi-sisi curam untuk mempertahankan air, tanpa dapat lolos kemana-mana. Sebuah gelombang pasang laut setinggi 600 kaki (sekitar 180 meter), yang begitu termampat, dapat naik hingga beberapa ribu kaki (ratusan meter). Airnya tertumpuk-tumpuk, tidak dapat mundur, maka harus bergerak maju terus. Gelombang itu tidak dapat menyebar ke sisi-sisi, maka harus naik.
Apakah hasilnya nanti akan menjadi sebuah ombak yang 'meledak' seperti dalam foto (2010 Nikon-Walkley Press Photo Awards--pen.) ini?
Ya, karena air dalam sebuah bore itu sedang bergerak dan berada dalam tekanan yang hebat. Gelombang tersebut tidak akan naik menjadi kolam yang berkecipak pelan. Gelombang tersebut akan meledak (memecah hebat--pen.).