SOURCE: The Last Judgment - Michelangelo Sistine Chapel, ZetaTalk
Kalau Hari Kiamat dengan ciri-ciri yang telah digambarkan oleh berbagai agama dan tradisi spiritual telah dijelaskan sebagai Jam Pergeseran Kutub, lalu bagaimana dengan Sangkakala itu? Sebelumnya telah dijelaskan tentang Suara, katakanlah, Trumpet Israfil, yang merupakan suara efek getaran wadah-wadah air besar akibat pergerakan-pergerakan lempeng. Yang satu ini berbeda dengan suara tersebut, dan merupakan suara trumpet Hari Akhir yang sesungguhnya.
Berikut penjelasan ZetaTalk tentang sangkakala hari akhir itu, yang juga dikaitkan dengan hieroglyph kuno berikut terkait dengan Halilintar Para Dewa.
[Sangkakala Hari Akhir]
Terjemahan bebas dari Trumpeting The ZetaTalk Newsletter Issue 188, Sunday, June 6, 2010
Kitab Kolbrin telah memperingatkan tentang suara dahsyat seperti guntur selama lewatnya Planet X--Sang Penghancur, sebutan Kolbrin bagi planet ini--pada jarak terdekat dengan bumi, Kitab Kolbrin juga menggambarkan Eksodus Bani Israel dari sudut pandang bangsa Mesir yang mencatat even tersebut, dan mengasosiasikan suara trumpet ini dengan petir.
Kolbrin: The Book of Manuscripts, Chapter Six, The Dark Days (terjemahan bebas): Hari-hari yang senyap diikuti oleh suatu momen ketika suara riuh trumpet dan pekikan nyaring terdengar dari langit, dan orang-orang bagaikan ternak ketakutan tanpa gembala. ...Sang Bentuk Kiamat mengeluarkan suara halilintar tajam di langit dan menembakkan petir-petir yang menyala terang. Lalu sebuah suara seperti sepuluh ribu trumpet terdengar. ....Seluruh daratan bergerak dan gunung-gunung meleleh. Langit itu sendiri mengaung keras bagaikan sepuluh ribu singa yang kesakitan.
[The days of stillness were followed by a time when the noise of trumpeting and shrilling was heard in the Heavens, and the people became as frightened beasts without a headsman. … The Doomshape thundered sharply in the Heavens and shot out bright lightings. Then a voice like ten thousand trumpets was heard … The whole of the land moved and mountains melted. The sky itself roared like ten thousand lions in agony.]Dalam Injil, trumpet-trumpet disebut-sebut dalam Surat Wahyu, karena tujuh trumpet akan dibunyikan selama masa Pergeseran Kutub.
Wahyu 8:6: Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.
Wahyu 8:7: Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.Para alien Zeta juga telah berbicara, di awal saga ZetaTalk, tentang kilatan petir yang akan terjadi di antara Bumi dan Planet X pada jaraknya terdekat dengan bumi. Kilat ini akan mengalir dari Bumi ke Planet X, yang akan sangat merusak bagi apa-apa di Bumi. Namun akan menjadi pertunjukan spektakuler.
Prediksi ZetaTalk 15 Juli 1995: Listrik statis di atmosfer tidak akan meningkat selama mendekatnya komet raksasa (Planet X--pen.), juga tidak setelahnya, namun selama lewatnya planet tersebut pada jarak terdekat dengan bumi, petir akan tampak muncul secara konstan di beberapa tempat. Oleh karena atmosfer bumi bagian atas akan bergerak, dibombardir oleh ekor komet itu, maka listrik statis terakumulasi.
Peristiwa ini akan sangat merusak bagi bumi kalau saja saja listrik statis terakumulasi pada Planet X yang tengah lewat itu--yang bagaikan sesosok monster dibandingkan bumi--namun (untungnya) yang berlawananlah yang akan terjadi. Listrik statis disalurkan dari bumi ke planet saudaranya (Planet X/Nibiru--pen.).Akan tetapi, apa penyebab suara trumpet, dan apa yang menyebabkan suara yang nyata-nyata memekakkan telinga, yang jaman dahulu pernah dilaporkan, akibat suara tersebut selama perlawatan itu? Para alien Zeta menjelaskan.
Pertanyaan: Kitab Kolbrin menggambarkan setidaknya tiga macam lewatnya Sang Penghancur pada jarak terdekat dengan bumi. Dalam semua tiga macam itu, ada gambaran tentang suara seperti halilintar yang memekakkan telinga selama event perlawatan di jarak terdekat dengan bumi, yang diikuti oleh momen hening, benar-benar sunyi-senyap.Penjelasan ZetaTalk 29 Mei 2010: Tentu saja "keheningan yang tiba-tiba" tidak terjadi selama minggu-minggu terakhir yang penuh gejolak dan jam pergeseran kutub.
Bumi mengerang kesakitan saat inti bumi ingin terus berputar, berotasi, sementara kerak bumi menahannya. Suara apa dari tepukan guntur itu kalau bukan tepukan atmosfer ketika tercipta kekosongan di antara massa-massa udara akibat terjadinya jalur/lintasan petir. Petir akan terjadi terus-menerus atau, setidaknya, sesekali selama minggu-minggu terakhir, dan tepukan guntur akan sangat mengganggu.
Namun di luar sumber-sumber suara yang telah diketahui itu, apa yang akan menciptakan suara yang untuk sementara waktu memekakkan telinga manusia?
Minggu-minggu terakhir digambarkan dalam cerita-cerita rakyat atau dalam nubuat-nubuat sebagai suatu peristiwa yang diiringi oleh trumpet-trumpet, tiupan keras trumpet. Tentu saja, hewan manusia mempersepsikan suara karena ada perubahan-perubahan pada massa udara. Suara apalagi dari trompet itu kalau bukan suatu ledakan udara, yang bergetar pada frekuensi tertentu yang telah diasosiasikan oleh manusia dengan trompet.
Kehadiran yang semakin dekat dari planet itu selama minggu-minggu terakhir, ketika Bumi dalam cengkeraman magnetik yang sedemikian rupa sehingga rotasi melambat untuk berhenti, dan Bumi ditarik mendekat ke Planet X hingga hampir 30 juta mil jaraknya, menyajikan lebih dari sekedar pertunjukan bagi manusia di bumi yang memandang dengan takjub sekaligus ngeri.Jika suara tepukan halilintar adalah karena petir yang menjalar ke permukaan bumi, maka bagaimana dengan petir di atmosfer atas yang pernah kami gambarkan, yang bergerak dari Bumi ke Planet X?
Umat manusia tidak terbiasa dengan tepukan-tepukan halilintar di atmosfer bagian atas, meskipun manusia menyadari bahwa petir terjadi di sana.
Akibat gesekan ekstrim yang disebabkan oleh lecutan ekor Planet X yang bermuatan listrik, pelepasan petir itu luar biasa besarnya, dengan pelepasan masif yang meretih meninggalkan atmosfer atas bumi. Aksi ini menciptakan kekosongan-kekosongan di atmosfer atas, yang bertepuk, menyebabkan vibrasi di atmosfer bagian bawah dimana vibrasi semacam itu ditafsirkan oleh manusia sebagai suara trompet atau tanduk yang ditiup. Dan, sesekali, tepukan-tepukan keras dapat menyebabkan telinga pekak untuk sementara waktu pada mereka yang rentan terhadap suara ini.
Halilintar Para Dewa
Terjemahan bebas dari Thunderbolts of the Gods, The ZetaTalk Newsletter Issue 190, Sunday, June 20, 2010
Dalam Newsletter 188 kami telah membahas banyak rujukan dalam cerita rakyat dan nubuat tentang suara trompet selama minggu-minggu terakhir menuju Pergeseran Kutub, yang penyebabnya, dinyatakan oleh para alien Zeta, adalah tepukan-tepukan (benturan-benturan) guntur yang dahsyat akibat petir antarplanet yang menjalar dari Bumi ke Planet X.
Tepukan-tepukan guntur ini cukup keras didengar sehingga menghasilkan kepekakan temporer, sebuah "kesunyian mendadak". Ada lebih banyak lagi bukti bahwa petir antarplanet ini pernah terjadi, yaitu dalam petroglyph-petroglyph kuno. Masalah ini muncul selama sesi weekly Q&A with the Zetas di blog Pole Shift ning.
Question (terjemahan bebas): Saya penasara tentang riset yang dilakukan oleh Wallace Thornhill and David Talbot. Mereka memiliki situs "Thunderbolts Of The Gods", denga dokumenter terkini mereka yang disebut "Symbols of an Alien Sky". Para periset ini terdiri dari ilmuwan-ilmuwan inter-disciplinary yang mengerjakan konsep-konsep Velikovsky sebagai model dasar, meskipu mereka tidak selalu sepakat dengan beberapa karya tulis Velikovsky.
Sebagian image yang mereka tunjukkan adalah mengenai sebuah planet (Venus, menurut mereka) yang sedang mendekat ke bumi, yang akan menyebabkan koneksi listrik dalam berbagai tahap pelepasan plasma di atmosfer bagian atas, dan, dengan demikianlah, petroglyph di seluruh dunia mencatat hal itu (dampak koneksi listrik itu). Pertanyaan saya, adakah keabsahan beberapa teori mereka itu mengenai image-image yang disaksikan di langit oleh para leluhur kita. Dan, karenanya, dapatkah kita melihat gejala serupa itu dengan mendekatnya Planet X?
petroglyph dampak muatan listrik hari akhir pada makhluk bumi
Respon ZetaTalk 12 Juni 2010: Telah kami nyatakan bahwa listrik statis akan dihasilkan oleh gesekan dari ekor yang bermuatan listrik dari Planet X terhadap bumi selama minggu-minggu terakhir.
Hal ini akan mengasilkan apa yang para leluhur Anda gambarkan sebagai suara trumpet dari langit, suatu jenis guntur ketika petir meninggalkan atmosfer bagian atas bumi dalam perjalanan menuju Planet X. Kecuali untuk titik dimana petir itu meninggalkan atmosfer bagian atas bumi, atau titik dimana petir itu tiba di Planet X, petir itu bergerak tanpa suara dan tak kasat mata.
Akan tetapi, di atmosfer bagian atas bumi, petir tidak akan mengambil bentuk petir yang biasanya ketka lewat dari langit ke bumi. Di sana, terjadi gerakan mengular yang tiba-tiba turun ke bumi, jalurnya menyala terang sebentar, yang diikuti oleh tepukan guntur. Petir di atmosfer bagian atas kekurangan hal-hal untuk berinteraksi--tanpa hidrogen atau oksigen maupun komponen-komponen lain untuk melebur atau memisah, sehingga kekurangan kilapan cahaya.
Namun ada sebuah titik koneksi dimana pelepasan listrik sedang terakumulasi di atmosfer bagian atas bumi hingga ke suatu titik di ruang angkasa yang dapat digunakan oleh pelepasan listrik ini sebagai rute untuk grounding di Planet X.
Kapankah koneksi tersebut dibuat, apa penampakannya dari Bumi? Sebagaimana yang ditunjukkan oleh para ilmuwan cemerlang ini, sebuah pelepasan plasma di laboratorium mengambil bentuk petroglyph-petroglyph kuno, di seluruh dunia. Ini bukan bentrok antara planet Venus ataupun Kembaran Gelap Bumi yang menciptakan pertunjukan semacam itu, melainkan drama kontak dekat dengan Planet X yang disajikan selama minggu-minggu terakhir.