Jangan Panik. Baca Survival Ekstrim Pergeseran Kutub.

Pergeseran Kutub dan Kematian Masif

Masa sulit itu bukanlah masa hidup yang penuh kegembiraan dan hura-hura, 
melainkan masa untuk pertumbuhan spiritual--sebuah masa transisi. 
Pandanglah masa sulit itu seperti demikian, karena kemudian 
Anda akan dapat merengkuh aspek-aspek yang baik dari masa-masa itu, 
dan bukan cuma melihat kengeriannya.  Zeta

Berikut ini para alien Zeta menjelaskan bahwa kematian sesungguhnya bukan hal yang harus ditakuti, terutama oleh orang-orang yang mau tidak mau harus menerima kenyataan pahit dari dampak Pergeseran Kutub pada hidup mereka dimana mereka tidak dapat berbuat apa-apa, baik menghadapi kematian orang-orang yang dicintai atau diri sendiri. [Seluruh penjelasan berikut adalah terjemahan bebas dari ZetaTalk.]

[Pergeseran Kutub Adalah Media Belajar Manusia]
ZetaTalk: Moving Planetswritten June 13, 2004
 
"Telah kami nyatakan, di awal sejarah ZetaTalk, bahwa Dewan Ruh Alam Semesta Ini memandang suatu event pergeseran kutub masuk dalam kategori yang sama dengan tornado, atau angin ribut atau gunung-gunung berapi yang meletus atau kelaparan atau epidemik penyakit, yaitu sebagai kesempatan bagi manusia untuk tumbuh secara spiritual dan saling membantu. Lagi pula, bumi adalah rumah sekolah Anda, dan inilah pelajaran yang harus Anda terima."  

"Pergeseran kutub mendatang akan memfasilitasi proses (belajar - pen.) ini cukup dengan fakta bahwa 90% dari populasi bumi akan mati, apakah selama pergeseran kutub atau tak lama setelahnya." [Baca juga: Quo Vadis, Manusia?]

[Hari Penghakiman, ketika Kematian Manusia Bukan Akhir Segalanya] 
"Kematian bukanlah akhir bagi jiwa-jiwa yang berinkarnasi, dan kematian tak perlu membuat hati sakit ataupun menjadi sumber kecemasan jika bisa diterima dan orang-orang di sekitar (orang yang akan meninggal) bersikap mendukung.
Masa itu bisa menjadi penderitaan jika setiap orang menentang realita ini. Pada jaman dahulu kala, realita itu tidak dilawan. Kala itu adalah masa penerimaan, dan kedukaan. Jadi persiapkanlah orang-orang akan yang akan meninggal, jika hal itu tak terelakkan atau sepertinya tak terelakkan. 
Baca juga : Jam Pergeseran Kutub: Paling Mengerikan 
[Kehidupan Yang Teramat Sangat Sulit Nantinya]
ZetaTalk: Death Rate, written Jan 15, 2000. 

Hidup akan menjadi cukup sulit bagi orang-orang yang mendapat berkah secara genetika, yaitu yang berkesehatan baik, yang berada di wilayah aman dimana suplai makanan yang lumayan banyak dapat ditumbuhkan. Masa-masa itu akan terutama teramat sangat sulit.
Orang-orang akan kehilangan gigi, mereka akan mengalami patah tulang pada tulang-tulang yang bermasalah.
Masa itu bukanlah masa hidup yang penuh kegembiraan dan hura-hura, melainkan masa untuk pertumbuhan spiritual, sebuah masa transisi.
Pandanglah masa itu dengan cara itu, karena kemudian Anda akan dapat merengkuh aspek-aspek yang baik dari masa-masa itu, dan bukan cuma melihat kengeriannya."  
[Banyak Kematian Tapi Sama Seperti Dahulu]
ZetaTalk: Death Rate, written Jan 15, 2000.  
 
"Banyak manusia yang hidup sekarang ini adalah berkat teknik-teknik pertumbuhan tanaman pangan modern, dimana pertanian-pertanian besar yang hanya beberapa itu dapat memberi makan banyak orang di kota-kota. 
Tidak demikian halnya 100 tahun yang lalu, tidak juga untuk kasus manusia yang mengalami kelainan genetika (kala itu - pen.). Jika mereka mengidap diabetes, contohnya, mereka akan mati. Paru-paru basah merenggut jiwa orang dalam sekejap, dan kini dapat disembuhkan dengan antibiotika. 
Bumi akan kembali ke masa-masa ketika tak ada antibiotika, dimana orang-orang yang membutuhkan pengobatan khusus, pendeknya, tak akan bisa mendapatkannya, lalu mereka akan mati. 
Ini bukan masalah yang mengerikan, namun sekedar kembali ke masa hidup yang pernah ada 100 tahun yang lalu."
[Kematian Terjadi Dengan Cepat, Tak Terduga dan Tak Terasa]
ZetaTalk: After the Cataclysm, Note: written by Jul 15, 1995  
"Bagi mayoritas luas orang yang terbunuh selama bencana-bencana itu, kematian akan terjadi dengan begitu cepatnya sehingga tak disangka-sangka dan tak terasa. Tak ada rasa cemas maupun rasa sakit. Pengetahuan ini akan meredakan rasa duka orang-orang yang selamat." 

[90% Kematian Bukan Saat Pergeseran Kutub] 
ZetaTalk: Death Wish, written Nov 15, 1995
 
"Para Zeta telah memprediksi bahwa 90% tingkat kematian selama pergeseran kutub bukanlah karena tenggelam atau remuk di kota-kota yang berhancuran, melainkan utamanya karena depresi, kelaparan dan penyakit." 


ZetaTalk: Rotting Bodies, written Sep 2, 2003
90% kematian yang telah kami prediksi tak akan terjadi semata-mata karena pergeseran kutub. Kebanyakan akan mati karena depresi, kegagalan untuk berkembang--duduk-duduk saja dengan luka kecil dan tak minum ataupun makan, sebagaimana yang terjadi setelah semua bencana dahsyat. Umat manusia terbiasa dengan bencana-bencana yang terbatas, dimana satu kota menderita oleh gempa atau satu keluarga oleh kebakaran yang parah. 
Lalu datanglah bantuan Palang Merah, penyelamatan oleh kota-kota sekitar, bantuan dari para tetangga. 
(Sedangkan) Bencana-bencana global terjadi sedemikian rupa sehingga tak ada wilayah yang dipersiapkan untuk pergi menolong, dan semuanya duduk-duduk menanti untuk diselamatkan. Maka, semuanya duduk menanti tanpa ada yang datang untuk menyelamatkan." 

[Kedukaan Adalah Proses Alami dan Harus Dilalui Dalam Hidup] 
ZetaTalk: Survivors, Note: written prior to July 15, 1995

"Kedukaan yang disebabkan oleh bencana-bencana alam dahsyat tak akan lebih besar bagi siapapun dari pada yang pernah dialami dalam kehidupan normal. Kedukaan adalah sesuatu yang datang pada setiap kehidupan berkali-kali selama suatu masa hidup.
Manusia telah mengantisipasi rasa duka karena kehilangan orang-orang yang dicintai, yang mungkin tewas tiba-tiba karena kecelakaan atau karena sakit yang tiba-tiba ataupun yang berlama-lama untuk bisa mengucapkan selamat tinggal. 
Manusia telah mengantisipasi gempuran gejolak alam - gunung berapi, tornado, banjir, petir, hujan batu es, dan gempa bumi. Peristiwa-peristiwa ini datang tanpa peringatan.
Manusia telah mengantisipasi masalah-masalah sosial: kehilangan pekerjaan atau status, keluarga dan teman-teman yang meninggalkannya, kegagalan perbankan.
Semua ini dapat tiba-tiba membuat manusia berduka, namun untuk kebanyakan kasus, masalah-masalah yang masih tertunda telah mengumumkan diri sebelumnya secara teratur.
Siapapun yang selamat dari bencana-bencana dahsyat dapat mengalami suatu situasi hidup dimana rumah, pekerjaan, keluarga dan teman, serta kesehatan menghilang. 
Hal ini dapat dan terjadi sekarang ini pada banyak orang, dan bukan hanya karena tindakan alam."  

[Tingkat Kematian Tinggi di Wilayah Dekat Air]
ZetaTalk: Rotting Bodies, written Sep 2, 2003
 
"Pada utamanya, kematian dalam jumlah tinggi akan terjadi di tempat-tempat yang saat ini menyenangkan untuk ditinggali: kota-kota pantai atau kota-kota di lembah sungai. Kota-kota ini tumbuh dimana tersedia perdagangan, dan kematian yang besar itu ada di sana."  

[Contoh Kematian Yang Dihadapi Negara-Negara]
ZetaTalk: Death Wish, written Nov 15, 1995

"India tentu saja akan terkena dampak secara masif, dan dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Kota-kota pantai (seperti) Hong Kong, Jepang, LA, Paris, akan tenggelam hingga dalam sekali."  

Florida dan Kalifornia
ZetaTalk: Death Wish, written Nov 15, 1995

"Florida dan Kalifornia beresiko terkena gelombang-gelombang laut pasang tinggi selama pergeseran kutub nanti. Dan karena rasa tercekik karena kehabisan napas tidak terasa sakit dan mengantarkan pada kematian yang cepat, banyak orang tua dan mereka yang tinggal sementara saja yang tak ingin berlama-lama selama masa-masa sulit telah pindah ke sana. Meskipun demikian keputusan mereka ini dilakukan secara tak sadar, dan jika dikonfrontasi, mereka akan menyangkalnya."  
   
Indonesia
Prediksi: Indonesia Selama Pergeseran Kutub 
 
"Dengan demikian, menjelang pergeseran kutub menimpa, kebanyakan warga negara Indonesia akan telah berada dalam keadaan hidup-mati yang mengenaskan.
Mereka yang tinggal di tempat-tempat tinggi yang jauh dari gunung berapi akan tersapu oleh gelombang laut pasang yang besar yang akan bergerak dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia, lalu kembali lagi, selama memendeknya Lempeng Pasifik dan menujamnya Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Himalaya. 
Akan ada orang-orang yang bertahan hidup namun dalam persentase kecil."  

ZetaTalk: Death Rate, written Dec 14, 2002
"Di kota-kota dengan gunung-gunung berapi (seperti) Kota Meksiko, kota-kota di Jepang, Roma, angka kematian akan tinggi sekali akibat abu. Kematian yang tinggi selanjutnya adalah area-area berpenduduk padat, dimana memberi makan para orang yang selamat, pendek kata, tak bisa dilakukan. 
Siapapun yang merangkak keluar dari Kota New York akan dapati diri mereka di pinggiran-pinggiran kota, pinggiran-pinggiran kota yang tak ada habisnya, tanpa keahlian dalam mengumpulkan dan menumbuhkan tanaman pangan. Kota Meksiko juga akan terkena separah itu, dalam hal jumlah yang dapat diberi tempat tinggal yang tak mungkin keluar dari kota itu dan mengurangi jumlahnya di pedesaan-pedesaan, untuk bisa memberi makan diri sendiri. Satu-satunya makanan yang tersedia adalah sesamanya, sesama orang yang selamat." 
Brazil
ZetaTalk: Death Rate, written Dec 14, 2002

"Dampak dari perubahan iklim harus dipertimbangkan. Populasi di sepanjang Tonjolan Brazil sekarang ini akan membeku, tanpa memandang kemampuannya untuk bertahan hidup. Pegunungan Himalaya, meskipun sudah tinggi dan dingin, akan semakin dingin akibat posisinya di Kutub Selatan yagn baru, dan banyak orang di sana juga akan membeku." 

[Rasio Orang Yang Selamat Tergantung Wilayah] 
 ZetaTalk: Death Rate, written Dec 14, 2002
 
"Pendeknya, rasio tertinggi para orang yang selamat adalah di daerah-daerah pedalaman,  dimana perbandingannya rendah antara manusia yang selamat dengan tanah. 
(Yang tertinggi) kedua, dimana populasinya sudah terbiasa mencari makanan, tak lembek dan dimanjakan, adalah di pinggiran kota. 
Yang ketiga adalah dimana pembenaman air banjir tak menjebak populasi secara tiba-tiba seperti di pedalaman Siberia, namun dimana rute-rute menyelamatkan diri yang alami itu ada, seperti di Lembah Mississipi.
Pertimbangan tambahan adalah penempatan bunker-bunker para elit, dimana para elit akan berupaya menguasai para orang yang selamat. Hal ini kemungkinan sekali akan mengurangi harapan bagi semua yang ada di sana, karena pertikaian yang akan terjadi akan begitu merusak upaya-upaya kerja sama sehingga semuanya akan jatuh bersama dengan para gembong yang menuntut hak-hak mereka."