Jangan Panik. Baca Survival Ekstrim Pergeseran Kutub.

Menguji Orientasi Spritual Orang

Lihat juga: 


Sudah sering para alien Zeta menyarankan untuk belajar menilai orang, terutama dalam kaitannya dengan mengelola grup survival. Praktek menilai orang sangat tidak disukai oleh banyak kalangan awam dan malahan dianggap tercela oleh banyak pemuka agama ataupun pemuka spiritual, dengan alasan bahwa akan lebih baik untuk berprasangka baik terhadap siapapun.

Namun, faktanya, kemampuan menilai orang adalah salah satu skill yang harus dimiliki para profesional (termasuk pedagang kecil), apapun bidang pekerjaan mereka. Lalu mengapa pula orang awam harus diperkecualikan dari arti penting kemampuan itu? Dan, sesungguhnya, menilai orang adalah sebuah kemampuan yang sangat penting sebagai bagian dari pertahanan hidup, karena dunia ini, tentu saja, tidak melulu berisi orang-orang yang baik hati dan jujur. Sudah lebih dari cukup kita mendengar cerita-cerita orang-orang lugu yang menjadi korban orang-orang licik yang tak sedikit berperan sebagai serigala-serigala berbulu domba.

Berikut para alien Zeta menjelaskan cara menguji orientasi spiritual orang dalam konteks kerja sama.

[Kenali Diri Dahulu]
Terjemahan bebas ZetaTalk: Orientation TestNote: added during the Dec 7, 2002 Live ZetaTalk IRC Session.

Nancy dan diri kami sendiri sering kali ditanyai tentang bagaimana orang dapat menentukan apakah seseorang yang tak dikenal, atau bahkan teman yang sudah akrab, itu adalah Pengabdi-Kebaikan atau Pengabdi-Ego. Para entitas matang (memiliki ruh yang telah matang--pen.) dapat merasakan hal ini dalam ruh, jiwa, seseorang, secara instan.
Nancy sering kali dikritik karena bersikap terlalu lugas terhadap seorang penanya (di blog Pole shift ning--pen.), akan tetapi ia tahu alasan dari pertanyaan-pertanyaan, pendekatan, dan penawaran tersebut, dlsb. Bukanlah tindakan-tindakan orang lain itu, bukan pula kata-kata, yang memberi kisikan itu. Bagaimana ia dapat tahu? Ia menjangkau dan merasakan niat dari si jiwa, dan bijak dalam penilaiannya sebelum inkarnasinya sekarang ini, yang mana merupakan salah satu alasan ia diperkenankan (oleh Dewan Alam Semesta Ini--pen.) untuk menjalankan peranan Komunikasi yang telah ia ambil itu, dengan seluruh dukungan kami.  
Entitas-entitas yang belum matang--para ruh muda--yang selalu berada dalam posisi tidak dapat memutuskan, yang tidak sepenuhnya Mengabdi-Kebaikan dalam orientasi spiritual mereka, adalah orang-orang bingung.
Mereka bingung karena belum memilah-milah motivasi, tujuan-tujuan, dan agenda-agenda mereka sendiri. Mereka sendiri menunjukkan sebuah persona yang sering kali palsu, kepada dunia, dan meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka memiliki motif-motif yang lebih baik dari pada yang sesungguhnya. Mereka sendiri memiliki agenda-agenda tersembunyi, akan gagal menepati janji-janji, dan mencari-cari orang lain untuk mendukung mereka ketika masa-masa menjadi sulit, meskipun berlagak tidak demikian. 
Mereka tidak mengenali diri mereka sendiri, tidak jujur dengan diri mereka sendiri karena merasa tidak nyaman, sehingga hampir-hampir tidak dikenali oleh yang lainnya melalui wajah yang mereka tampilkan. 
Jika orang mempertanyakan analisa ini, mengira diri mereka lebih matang/dewasa, maka buktinya sederhana saja.
Pergilah ke situasi manusia yang kacau, ke dalam dunia kemiskinan, dunia penyakit, membantu orang-orang yang berada di strata sosial paling rendah dalam umat manusia sebagaimana Bunda Theresa di India, tinggal di antara mereka. Orang tidak perlu pergi jauh-jauh untuk melakukannya, karena penderitaan ada dimana-mana. Kalau orang itu kemudian menolak keras, mencari-cari alasan, tidak dapat tinggal untuk sebentar saja, maka Anda mendapat jawabannya! 
Dengan demikian, bagi mereka yang menginginkan sebuah kriteria untuk menentukan apakah seseorang Pengabdi-Kebaikan atau Pengabdi-Ego, kami katakan bahwa, pertama-tama, Anda harus kenal diri Anda sendiri, karena, kalau tidak, Anda tidak akan dapat menentukan.


[Pengabdi-Kebaikan, Pengabdi-Ego, dan Peragu]
Terjemahan bebas ZetaTalk: GodlikeProduction Live, written March 29, 2008

Nancy tak ada habisnya ditanyai oleh mereka yang ingin berharap bahwa mereka akan memiliki masa depan yang lebih baik selama dan setelah pergeseran kutub.

Pada umumnya, mereka yang sangat Mengabdi-Kebaikan tidak repot-repot memikirkan apakah mereka itu seperti itu, karena mereka terlalu sibuk mengabdi bagi kesejahteraan umum.
Fokus mereka bukan pada diri sendiri - tapi di tempat lain. Orang-orang lain mungkin akan mengatakan kepada orang-orang itu bahwa mereka itu hampir-hampir tidak mengambil waktu libur untuk diri sendiri--komentar yang tidak akan dikeluarkan oleh mereka yang sangat Mengabdi-Kebaikan.
Mereka yang Mengabdi-Ego sering kali berlagak sebagai Pengabdi-Kebaikan demi keuntungan yang akan didapat bagi diri mereka sendiri.
Mereka melakukan gaya-gaya berlebihan dalam memberi sumbangan dan memastikan bahwa setiap orang mengetahuinya, sehingga mencari sesuatu yang gratisan di kalangan orang-orang yang menghormati kemurahan-hatinya itu. 
Pada utamanya mereka itu mampu mengeluarkan kata-kata yang tepat, namun tidak diikuti dengan tindakan dari dirinya sendiri. Dan ketika diuji dimana mereka harus menderita sedikit agar orang lain mendapat manfaat, merekapun menarik garis batas dan menolak.
Faktanya, menguji orientasi spiritual orang lain dengan meminta tindakan adalah sebuah alat uji yang pasti, yang sudah lama kami rekomendasikan. Anda juga dapat menerapkannya untuk diri Anda sendiri.
Jika Anda memiliki menu ayam untuk acara Selamatan (Thanksgiving) dan mengetahui ada orang lain yang kekurangan makan, apakah Anda membungkus ayam Anda itu dan membagikannya kepada mereka yang kurang beruntung? Apakah Anda dapati gesture semacam itu alami saja pada diri Anda, ataukah diam-diam tak Anda sukai?
Mengabdi-Kebaikan artinya bersikap 50/50, dimana 50% dari waktu Anda, Anda gunakan untuk memikirkan orang lain. Dan seluruh makhluk Pengabdi-Kebaikan juga memiliki beberapa aspek yang befokus pada diri sendiri.
Sedangkan mereka yang pada umumnya masih bertanya-tanya tentang dirinya sendiri adalah para Peragu.
Sementara, mereka yang Mengabdi-Kebaikan tidak repot-repot membuang-buang waktu memikirkan hal itu.
Dan yang Mengabdi-Ego mengenali diri mereka sendiri dan apapun gesture kebaikan hatinya adalah sekedar gaya.
[Menilik Tindakan Lebih Dalam Lagi]
Terjemahan bebas ZetaTalk: Actions
Note: added during the Dec 7, 2002 Live ZetaTalk IRC Session.

Orientasi Mengabdi-Kebaikan atau Mengabdi-Ego tidak dapat ditentukan semata-mata dari tindakan, berdasarkan aturannya, karena akan tergantung kondisinya.
Seperti yang pernah kami jelaskan, orang yang bersikap kasar bisa jadi karena ia egois atau sekedar marah karena melihat adanya bahaya yang mengancam orang lain tanpa disadari orang lain itu.
Orang yang menuntut bisa jadi menuntut dirinya sendiri, meskipun menunjukkannya sebagai tuntutan kepada orang lain, dan hal ini tidak dapat ditetapkan kecuali orang melihat hasil dari tuntutannya itu.
Orang yang meneriakkan perintah-perintah bisa jadi sekedar ingin mengendalikan atau bisa juga berupaya mengorganisir orang-orang yang kebingungan dan kehilangan arah. [Baca juga: Moralitas Pengabdi-Kebaikan]
Tak ada cara sederhana untuk menggambarkan setiap situasi, karena semuanya bervariasi. Motif-motif Mengabdi-Kebaikan atau Mengabdi-Ego paling baik ditentukan melalui hasil dari tindakan, sebagai uji motif, dan apa yang bersedia dilakukan oleh si individu.
Jika seorang Pengabdi-Kebaikan meneriakkan perintah-perintah, mengatakan bahwa semua orang harus pindah ke tempat yang lebih tinggi, meninggalkan stok makanan, tapi ia sendiri bersikeras tetap tinggal dengan stok makanan, maka Anda sudah tahu jawabannya. Individu ini kemungkinan sekali berniat melarikan stok itu, karena, kalau tidak, ia akan menyarankan semua orang turut serta membawa stok makanan itu, semua tangan membawanya, bukan hanya tangan-tangan orang yang meneriakkan perintah-perintah.  
Jika seorang Pengabdi-Kebaikan sedang merawat orang yang sekarat, membalut luka-lukanya dan menenangkan orang-orang yang ketakutan, selama berjam-jam tanpa henti, dan hampir-hampir tak ada manfaatnya bagi si individu itu, maka ia telah menunjukkan prilaku Mengabdi-Kebaikan yang sejati. Namun, jika ia bersikeras untuk tetap berada di ruang kendali yang berisi suplai medis, lalu membagi-bagi suplai itu berdasarkan keputusan intelektualnya, maka orang ini boleh dicurigai.
Dengan demikian, orang harus melihat ke tindakan-tindakannya, kesediaan si individu untuk turun tangan berkotor-kotor ria, untuk berbagi keputusan-keputusan, untuk berbagi barang ke banyak tangan, untuk mempercayai yang lainnya, dlsb. Ini bukan jawaban mudah bagi mereka yang tidak memiliki jiwa yang matang, yang mana jiwa matang dapat langsung mengenali orientasi orang lain.

All rights reserved: ZetaTalk@ZetaTalk.com