Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Pole Shift, Note: written prior to July 15, 1995
Ketika sang komet raksasa (Nibiru--pen.) menempatkan dirinya tepat di antara Bumi dan mataharinya, hal-hal pun berubah. [Baca: Ekor Planet X/Nibiru, Sang Meteor Raksasa]
Bumi kemudian mendapati bahwa sokongan terbesar atas penyejajaran magnetiknya yang sebelumnya---Matahari dan penyejajaran magnetiknya---ternihilkan. Bumi kini, boleh dibilang, hanya mendengarkan suara dari komet raksasa itu, yang berdiri di antara Bumi dan komandan magnetik sebelumnya, Matahari.Anda menyadari bahwa Bumi Anda lebih berat di bagian intinya yang lunak, yang didesas-desuskan terdiri dari, utamanya, besi. [Baca: Laut Memanas Karena Inti Bumi Memanas]
Ini bukan sepenuhnya tidak benar, karena, apapun komposisinya, inti Bumi lebih peka terhadap penyejajaran magnetik ketimbang keraknya. Kerak bumi mencengkeram inti bumi, dan tidak secair yang orang kira. [Baca juga: Gaya Magnet Bumi Yang Ke-3, Atlantic Rift]
Ada gesekan. Ada kecenderungan bagi keseluruhan itu untuk bergerak sebagai satu kesatuan, meskipun ada aliansi-aliansi magnetiknya yang saling berbeda.Pergeseran Kutub sesungguhnya adalah sebuah gerakan di bagian dalam Bumi---di Inti Bumi---untuk sejajar dengan si komet raksasa. Planet ke-12, akibat ukurannya yang masif dibandingkan Bumi, mendominasi adegan magnetik itu.
Dan dalam hal inilah, gravitasi masuk ke dalam persamaan pergeseran kutub. Kerak Bumi menolak untuk sejajar dengan si komet raksasa, yang mana Bumi terjebak dalam sebuah jejaring magnetik yang menarik dari lingkungan terdekatnya.
Dengan kata lain, kerak Bumi ingin bertahan dengan tarikan magnetiknya yang lama dan sudah ada, sedangkan Inti Bumi, karena kurang mematuhi maupun terikat pada lingkungannya, mendengarkan suara baru itu.
Ada banyak sekali ketegangan yang terbentuk antara kerak Bumi dan Inti Bumi. Ketegangan ini terlepas ketika Inti Bumi terlepas dari kerak bumi, dan bergerak. Meskipun demikian, Inti Bumi menarik kerak bumi bersamanya saat inti bumi beralih ke penyejajarannya yang baru.Pergeseran Kutub, karenanya, terjadi dengan tiba-tiba, mengambil waktu yang sepertinya bermenit-menit bagi manusia-manusia yang terlibat dalam drama ini, namun sesungguhnya terjadi selama lebih dari setengah jam. Ada tahapan-tahapannya, dalam waktu-waktu ketika manusia-manusia yang mengawasinya, dalam keguncangan, menjadi terpaku.
Pada mulanya ada suatu jenis getaran, suatu lonjakan-lonjakan kecil, karena kerak bumi terpisah-pisah di berbagai tempat dari inti bumi.Ketika Inti Bumi mendapati dirinya sejajar, ia agak teraduk-aduk, untuk menstabilkan diri; namun kerak bumi, yang lebih solid dan sedang bergerak, melanjutkan.
Lalu ada sebuah Penggelinciran, dimana kerak bumi ditarik, selama bermenit-menit, ke sebuah lokasi baru, bersama dengan Inti Bumi. Selama penggelinciran itu, gelombang-gelombang pasang bergerak di Bumi di sepanjang garis-garis pantai, karena air tidak terikat/melekat dan dapat bergerak secara independen. Air cenderung berdiam di tempat dimana ia berada--yakni di kerak bumi yang sedang bergerak di bawahnya--pada dasarnya.
Inilah sesungguhnya momen ketika pembentukan gunung dan gempa-gempa masif terjadi, layaknya tabrakan-tabrakan mobil mengakibatkan kerusakan terburuk di titik tumbukannya, yakni ketika gerakan harus berhenti.
Titik-titik lemah di antara lempeng-lempeng kerak Bumipun berlepasan. Samudera Pasifik akan memendek, dan Samudera Atlantik akan melebar.
Lempeng-lempeng yang bersubduksi akan menyubduksi secara hebat. Pembentukan gunung akan tiba-tiba terjadi, yang terutama meningkat di wilayah-wilayah yang selama ini sedang mengalami pembentukan gunung.
Dengan semua itu, dalam waktu lebih dari setengah jam, namun dalam tahapan-tahapan, hanya dalam menitan-menitan. [Baca: Jam Pergeseran Kutub: Paling Mengerikan]
Tanaman-tanaman akan selamat karena mereka mengakar dan benih-benih mereka ada dimana-mana, dan hewan-hewan termasuk manusia akan selamat karena mereka bergerak bersama lempeng-lempeng Bumi yang bergerak dan mengalami keguncangan yang tidak lebih parah dari ketika lempeng-lempeng berhenti bergerak dari pada yang mereka alami selama gempa berkekuatan 9 Skala Richter. [Baca: Pergeseran Kutub dan Pasca: Gempa dan Gempa Susulan]
Dimana pembentukan gunung terjadi, ketika lempeng-lempeng berhenti bergerak, penghentian itu bukan sekedar lonjakan yang tiba-tiba---seperti mobil yang menabrak tembok batu-bata. Melainkan, dengan semuanya sedang bergerak, penghentian itu lebih seperti sebuah mobil yang menabrak penghalang berupa tong-tong plastik berisi pasir---serangkaian lonjakan kecil, yang terjadi secara berturut-turut dengan cepat.Pada saat itu, kami perkirakan komet raksasa itu akan berada dalam jarak 14 juta mil dari Bumi.
Kekuatan medan magnetnya pada jarak itu akan sedemikian rupa sehingga Kutub Utara komet itu, yang bersudut, pada dasarnya, di arah yang sama dengan arah Kutub Utara Bumi, akan memaksa Kutub Utara Bumi mengelak dari tekanan itu serta menerima saudaranya yang lebih besar itu dengan berayun ke selatan, ke tonjolan Brazil. [Baca: Tiga Hari Kegelapan: Proses Magnetisme Planet]Penyejajaran ini tidak akan berubah apabila jarak antara planet-planet bersaudara itu berubah, namun kecepatan dan kekuatan dari pergeseran akan menjadi begitu terkena dampak oleh jarak lewat yang lebih dekat. [Tingkat Keparahan Pergeseran Kutub Nanti]
Ketinggian gelombang-gelombang pasang, beserta perendaman daratan sebagai konsekuensinya, akan begitu terkena dampaknya. Panas dari daratan-daratan luas di atas lempeng-lempeng yang menyubduksi dimana gesekan dapat menyebabkan tanah meleleh, akan begitu terkena dampaknya. [Baca: Sifat Gelombang Pasang Laut dan Air Yang Mengamuk dan Hujan Lebat, Banjir Bandang]
Dan keganasan angin-angin yang bergeseran sudah tentunya akan begitu terkena dampaknya.Baca juga:
Tak Ada Pembalikan Kutub-Kutub Magnetik