Terjemahan bebas dari Troubled Times: Volcanic Gloom
image from Troubled Times
Cuplikan dari Worlds in Collision, The Shadow of Death
by Velikovsky, pp 127-128
Apabila erupsi sebuah gunung berapi dapat menggelapkan atmosfer di seluruh bola bumi ini, maka erupsi ribuan gunung berapi secara bersamaan dan berkelamaan akan menghitamkan langit. Gunung-gunung berapi memuntahkan uap air dan bara api. Setelah bencana-bencana alam dahsyat, pengarang Codex Chimalpopoca, dalam sejarahnya tentang matahari-matahari, menunjukkan kepada kita fenomena antariksa yang mengerikan ...diikuti oleh kegelapan yang menutupi wajah Bumi, dalam satu kejadian selama sebuah periode 25 tahun.
Dalam Ermitage Papyrus di Leningrad ..Terdengar ratapan-ratapan menyayat mengenai bencana katastrofik yang mengerikan, ketika surga dan bumi terjungkir-balik. Setelah bencana katastrofik ini, kegelapan menyelimuti bumi. "Bayangan kematian" terkait dengan masa-masa berkeliaran di gurun setelah Eksodus dari Mesir. Makna mengerikan dari kata-kata "bayangan kematian" sesuai dengan gambaran dalam Ermitage Papyrus: "Tidak seorangpun yang dapat hidup ketika matahari-matahari terselubung awan-awan."
Fenomena gloom (cuaca mendung) ini berlangsung selama tahun-tahun yang mengesankan dalam ingatan Ke Dua Belas Suku itu dan disebut-sebut di banyak halaman dalam Injil. Psalms 44:19 - "The people that walked in darkness .. in the land of the shadow of death."
Cuplikan dari ZetaTalk mengenai Geografi Baru
Setelah sebuah Pergeseran Kutub, kutub-kutub sebelumnya, tanpa kecuali, meleleh dan melunak sementara kutub-kutub baru membuat lapisan demi lapisan es dan salju. Tingkat kecepatan kejadian ini tidak tertandingi, karena pembentukan puncak kutub hanya menstabilkan diri di sebuah titik dimana penguapan air dan pelelehan di tepian-tepian sungai es menyamai tibanya hujan salju yang baru turun setelah beberapa abad. Sementara itu, air-air laut naik di seluruh dunia, beberapa ratus kaki, dan kemudian surut kembali. Tingkat kecepatan kejadiannya bertahap, sehingga tempat-tempat tinggal di pantai memiliki banyak waktu untuk relokasi, sebuah latihan yang akan mereka dapati harus dilakukan berulang-ulang.
Cuplikan dari Worlds in Collision, Ambrosia & Milk and Honey
by Velikovsky, pp 134-138
Dengan cara apa selubung kemuraman ini menyirnakan dirinya? Apakah ada kesaksian yang telah dijaga tetap ada selama bertahun-tahun karbohidrat kesuraman mengendap? Setelah pendinginan semalaman, karbohidrat-karbohidrat mengendap dan jatuh bersama embun pagi. Ada rasa berminyak seperti sarang lebah, dan digerus di antara bebatuan lalu dipanggang dalam panci. Awan-awan membawakan roti surga itu, ini juga dikatakan dalam Talmud.
Ada suatu kebakaran di dunia, kata tradisi rakyat Islandia, yang diikuti oleh musim dingin Fimbul, dan hanya satu pasang manusia yang tetap hidup di utara. Mereka memakani embun pagi, dan dari (pasangan ini) berdatanganlah bangsa yang menjadi orang-orang yang mengisi bumi yang telah diperbaharui kembali.
Suku Maori di New Zealand mengisahkan tentang angin-angin yang berapi-api serta awan-awan yang mengamuk yang memukul air laut menjadi gelombang-gelombang pasang yang menyentuh langit dan diiringi oleh badai-badai es batu. Lautan berlari kencang.
Keturunan badai dan hujan es batu adalah "Kabut, embun Berat dan embun Ringan".
Rakyat Yunani menyebut roti surgawi itu ambrosia. Roti ini digambarkan oleh para pujangga Yunani dengan istilah-istilah yang serupa dengan manna: rasanya seperti madu dan ada suatu aroma. Himne Atharva-Veda mengatakan bahwa kibasan-madu turun dari api dan angin; ambrosia jatuh, dan aliran-aliran madu mengalir di muka Bumi. Biji-bijian juga jatuh ke air, dan sungai-sungai menjadi tampak seperti susu (contohnya negeri-negeri susu dan madu).Baca juga:
Dari Mana Datangnya Roti Manna?
Era Pergeseran Kutub, Siklus 3600an Tahun, Kini Tiba
Gunung Berapi Saat Pergeseran Kutub