[Revisi 3 Des. 2012 :lihat font merah]
Tentang proses menuju Tiga Hari Kegelapan, Pelambatan Rotasi Bumi, Terhentinya Rotasi Bumi, dan Pergerseran Tutub
Tiga hari kegelapan yang telah dinubuatkan sejak jaman dahulu dijelaskan di sini sebagai situasi yang akan terjadi
Penggulingan 270°
Berikut posisi Planet X ketika bergerak dari bawah Ekliptik dengan berguling 270°, mendekati bagian bawah Ekliptik terlebih dulu. Selama penggulingan itu, kutub utara bumi ditarik mencondong ke arah matahari. Pencondongan kutub utara bumi secara abnormal ini tentunya mengacaukan cuaca bumi--cuaca ekstrim.
Fig. 1
.Berikut penjelasan ZetaTalk.
Terjemahan bebas dari ZetaTalk: 3 Days of Darkness, written Sep 30, 2004
Telah kami jelaskan bahwa posisi Planet X sendiri berada di sepanjang garis-garis arus magnetik matahari saat planet itu memutari kutub selatan matahari dan naik ke Ekliptik sembari mengarah ke bumi yang tak berdaya di jalurnya.
Fig. 2
Planet X di bawah Ekliptik
Garis-garis arus magnetik ini mengetat di bagian tengah matahari, sehingga Planet X hampir sejajar secara horisontal di bawah Ekliptik.Karena kutub selatan sebuah magnet merupakan penerima arus magnetik dari kutub utara, hal ini memungkinkan bumi agak mengabaikan perintah magnetik dari Planet X sehingga mendengarkan kembali perintah matahari sebagai magnet dominan, yang mana bumi melakukan gerakan agak miring yang lebih rileks. Inilah posisi bumi sekarang ini (Lihat Fig. 2)
Telah kami nyatakan bahwa Terbitnya Matahari dari Barat akan terjadi, sebagaimana yang dibuktikan oleh nubuat-nubuat dan cerita-cerita rakyat, sebagai akibat dari Penggulingan 270° oleh Planet X saat menyeberangi Ekliptik.
[Ringkasan Proses Penggulingan Planet X Saat Menyeberangi Ekliptik]
Planet X berupaya sejajar di sepanjang garis-garis arus magnetik yang tepat berada di bawah Ekliptik ke garis-garis arus magnetik yang berada tepat di atas Ekliptik, yang masing-masing mendiktekan penyejejaran yang berbeda secara radikal.
- Di bawah Ekliptik, garis-garis arus magnetik mengembalikan partikel-partikel magnetik ke matahari. Sedangkan di atas Ekliptik, garis-garis magnetik tersebut mewakili arus yang melambung ke arah luar, yang tidak menolerir jika ada Kutub Utara yang di arahkan ke sana. Maka, Planet X harus berguling, dan melakukannya dengan berguling ke sisinya (bukan melalui kutub utara atau kutub selatannya - pen.), yaitu jalur yang resistansinya paling kecil. (lihat Fig. 1)
[Tiga Hari Kegelapan di Bumi Utara]
(Ketika Bumi merespon pergerakan Planet X, yang Kutub Utaranya terarah ke Kutub Selatan Bumi-pen., Bumi mengelakkan Kutub Utaranya.)
Lalu Planet X menaikkan Kutub Utaranya untuk sejajar bersebelahan dengan Matahari di akhir Penggulingan 270°-nya. Bumi sendiri bukanlah pengamat pasif, melainkan berpartisipasi ketika menemui dirinya tersembur oleh partikel-partikel magnetik (Planet X), yaitu dengan mengelakkan Kutub Utaranya.
Pengelakan ini (lihat panah ke bawah pada Fig. 3 untuk posisi Kutub Utara Bumi-pen.) dicerminkan dalam cerita rakyat sebagai periode kegelapan di Bumi Utara, sebuah prediksi 3 hari kegelapan dalam Injil, yang tidak terkait dengan minggu terhentinya rotasi bumi karena selama masa ini bangsa Mesir (dengan demikian, Bumi Selatan-pen.) akan temui diri mereka terpapar sinar matahari yang sangat panas menyengat.
Fig. 3
[Matahari Terbit Dari Barat]
Saat bumi melanjutkan penggulingannya, untuk selaras dengan Planet X, dengan menjauhkan kutub utaranya, sudah pastinya bumi akan terjungkir ke bawah (berdiri di atas kepalanya-pen.), yang, sekali lagi, telah terdokumentasi dengan baik dalam cerita rakyat. Selama masa ini, inti dan kerak bumi masih melekat erat, dan arah rotasi bumi mengikuti rotasi matahari, seperti biasanya, maka terbitlah matahari dari barat.
Fig. 4
Bumi dan Planet X Berdiri Di Atas Kepala
[Pelambatan Rotasi Bumi]
Setelah hari-hari terbitnya matahari dari barat, penggulingan bumi melanjutkan momentumnya hingga bumi kembali sejajar bersebelahan dengan matahari dan Planet X, yaitu posisi nyaman bagi magnet-magnet yang dipaksa untuk saling berdekatan.
Dalam posisi inilah cengkeraman sehari-hari Planet X pada Atlantic Rift memulai pelambatan rotasi bumi yang signifikan.
Pelambatan rotasi bumi ini karena Planet X dan matahari kini berbicara sebagai satu kesatuan dalam mendiktekan kekuatan magnetik mereka (kepada bumi - pen.).
Namun Planet X sebagai magnet yang lebih dekat kini mendesak agar Atlantic Rift yang bermagnet tinggi itu tetap selaras dengannya, perubahan waktu menjadi senja atau fajar menarik ke sisi dan, dengan demikian, ditahan."
[Pergeseran Kutub]
Apa yang kemudian menyebabkan pergeseran kutub, yaitu jam ketika kerak bumi ditarik ke satu arah, dan inti bumi ke arah lain?
Naik melewati Ekliptik ke dalam garis-garis arus magnetik di atas Ekliptik, Planet X menyejajarkan diri dengan arus partikel-partikel magnetik yang datang dari matahari, tepat saat planet itu mengarahkan Kutub Utaranya ke arah Kutub Selatan matahari sementara berputar. (Pada posisi ini) Planet itu telah lolos dari arus partikel yang ramai yang diciptakan dirinya sendiri di bawah Ekliptik, lalu menambah kecepatannya, dan semakin mendekat ke bumi.Bergerak dari posisi yang sejajar bersebelahan ke posisi sejajar dengan garis-garis arus magnetik, Planet X kembali berguling, sembari mengarahkan Kutub Utaranya langsung ke bumi, sehingga menyeret kerak bumi, khususnya Atlantic Rift yang bermuatan listrik sangat tinggi yang dicengkeramnya dengan kuat. Kerak bumi ingin tetap mengikuti Planet X, dan bersikeras untuk tetap pada posisi itu. Namun inti bumi, yang kini lebih sejajar dengan suara dominan matahari, ingin tetap sejajar bersebelahan dengan matahari. Titik dimana "perdebatan (internal)" ini diselesaikan adalah ketika kerak bumi robek dari inti bumi, lalu masing-masing bergerak sendiri-sendiri. Inilah jam pergeseran kutub (Fig. 5).
Fig. 5
Gambar Keseluruhan Proses Menuju
Tiga Hari Kegelapan, Pelambatan Rotasi Bumi, Terhentinya Rotasi Bumi,
dan Pergerseran Tutub
1
2
5
Terhentinya Rotasi Bumi dan Jam Pergeseran Kutub
Terhentinya Rotasi Bumi dan Jam Pergeseran Kutub