Salah satu utusan yang memiliki kisah hidup termasuk kontroversial karena adanya kisah-kisah berlawanan adalah Yesus, yang juga dikenal sebagai Nabi Isa. Para alien Zeta pernah menyatakan bahwa Yesus memang mati di kayu salib, sebuah bentuk pengorbanan dari Yesus agar umat manusia dapat melihat contoh sejauh apa pengorbanan dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki rasa welas asih sejati. Namun kisah sebaliknya juga disebarluaskan oleh orang-orang, misalnya bahwa ia tidak mati di kayu salib melainkan diangkat ke surga.
Masih banyak seputar kisah sejati Yesus yang belum terungkap karena disembunyikan oleh para penguasa agama jaman dahulu. Yesus, layaknya para utusan lainnya sebagai contoh bagi umat manusia, juga berfungsi layaknya seorang biasa pada umumnya. Ia harus bekerja keras untuk mencari nafkah sesuai jamannya (tidak 'menanti nafkah' datang begitu saja karena mentang-mentang statusnya), sekaligus menjalankan misinya yang sangat disadarinya, yaitu menyebarkan pesan-pesan cinta kasih sekaligus mengkritik para penguasa di jamannya, selain, sekali lagi, melakukan fungsi-fungsi normal lainnya. [Baca juga: Kualitas Untuk Menjadi Duta Alam Pengabdi-Kebaikan Yang Sejati]Adalah upaya-upaya Leonardo Da Vinci (seorang seniman sekaligus cendekiawan, ilmuwan, dan penemu terkenal dari Itali) untuk mengungkap kisah sejati Yesus melalui kode-kode rahasianya yang dituangkan dalam karya-karyanya, karena, di jamannya, para penguasa di negerinya merepresi kebenaran tentang Yesus.
Breaking The Da Vinci Code http://www.christianitytoday.com/ The book claims almost everything our fathers taught us about Christ is false. Why? Because of a single meeting of bishops in 325, at the city of Nicea in modern-day Turkey. There church leaders who wanted to consolidate their power base, called, anachronistically, the Vatican, or the Roman Catholic church, created a divine Christ and an infallible Scripture-both novelties that had never before existed among Christians. Until that moment in history, Jesus was viewed by his followers as a mortal prophet, a great and powerful man, but a man nonetheless.Kode-kode rahasia itu kemudian menjadi inspirasi untuk sebuah kisah fiksi novel oleh Dan Brown, The Da Vinci Code. Lalu bagaimana penjelasan para alien Zeta Pengabdi Kebaikan mengenai Da Vinci Code? Berikut penjelasan mereka mengenai Da Vinci Code-nya Leonardo Da Vinci, termasuk tentang Yudas Iskariot. .
Terjemahan bebas ZetaTalk: Da Vinci Code, written May 6, 2006
Sangat menarik dan penuh intrik, kisah ini melebihi kisah masyarakat-masyarakat rahasia beserta tujuan-tujuan mereka untuk menampuk kekayaan dan kekuasaan melalui korporasi, lebih dari upaya kendali ketat agama-agama (yang mempertahankan sifat mistik keilahian yang tidak dapat ditantang) terhadap orang-orang, karena kisah ini melibatkan kode-kode yang diletakkan menjadi karya seni oleh seorang seniman, Da Vinci.
Adakah kebenarannya dalam dongeng itu?
Ada kebenarannya, tapi juga ada fiksinya. Namun, versi Injil sekarang ini juga fiksi dalam banyak bagiannya, jika tidak bisa dibilang disengaja untuk membingungkan.
Pada utamanya, Injil menyembunyikan kebenaran melalui apa yang telah dihapus, selama masa-masa penyingkiran periodik yang terjadi di tangan-tangan orang-orang yang ingin memperkuat kendali Gereja yang sedang berkembang terhadap mereka yang akan dipimpin.Keuntungan apa yang diharapkan akan diperoleh Gereja (kala itu)?
Kekayaan yang dikumpulkan dari sumbangan paksa pada Gereja, ketidakmampuan orang awam untuk menentang Gereja, yang menegaskan bahwa hal itu adalah suara Tuhan, dan rasa berkuasa, rasa kemampuan untuk menguasai hidup orang awam yang dimiliki oleh mereka yang menjadi kepala di Gereja.(Leonardo) Da Vinci sungguh mengetahui kebenaran tentang kehidupan Yesus, yaitu yang telah dihapus dari Injil.
Kami pernah menyatakan bahwa Yesus bukanlah perawan, juga bukan orang yang berselibat, melainkan memiliki hasrat yang sama layaknya manusia normal, serta sungguh menikahi seorang wanita muda berusia belasan tahun--situasi yang sedemikian umumnya sehingga menjadi norma dalam budaya di masa-masa itu. Ia memiliki anak-anak, hampir setengah lusin, yang utamanya anak-anak perempuan, karena hubungan maritalnya begitu sering, dan ia dengan seksama melibatkan istrinya dalam hasrat seksualnya, karena ia adalah suami yang sangat seksama dan peduli.Apakah istrinya itu, Mary Magdalene, hadir sepanjang hidupnya dan berada di kaki salibnya selama kematiannya, bersama-sama ibu Yesus? Ya.
Apakah Yesus mati di kayu salib? Ya, karena peraturannya ketika itu adalah untuk tidak melepas orang dari penyaliban hingga kematiannya sudah pasti.
Apakah istri dan anak-anaknya kemudian pindah ke Perancis dan menjadi bagian dari keluarga bangsawan? Mereka tentu saja melarikan diri dari wilayah itu, takut akan pembalasan dendam, namun tidak memiliki apapun untuk bepergian sebegitu jauhnya.[DNA Tak Ada Kaitannya Dengan Tingkat Spiritual]
Garis darahnya, yang sekedar DNA, yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan sifatnya yang spiritual, tidaklah relevan.
Mereka (keluarga itu) menyebar dan memiliki anak-anak, dan sekedar (keturunan) kode genetika, hanya manusia, tidak membawa (warisan--pen.) kedalaman ruh.Apakah Da Vinci memberi tanda-tanda dalam karya seninya?
Apa ada cara-cara lain yang tersedia baginya, sementara ia dalam cengkeraman tangan kuat para elit religius yang telah bertekad untuk mengenyahkan kebenaran dari Injil yang sedang berkembang itu?
Ada lebih banyak lagi rahasia dalam karya seninya ketimbang yang telah ditemukan hingga kini.
Kalau-kalau hal ini menyalakan api di dada orang-orang yang berniat mengungkap kebenaran itu, ada rahasia lainnya yang dibuang dari Injil yang lebih penting bagi mereka yang hidup sekarang ini--kebenaran tentang pergeseran-pergeseran kutub sebelumnya, serta pergeseran kutub mendatang.[Kitab Kolbrin]
Bukan rahasia kalau Kitab Kolbrin, yang dianggap parallel dengan Injil dan tersembunyi dari kerusakan di biara Skotlandia, memberi detil tentang pergeseran kutub yang pernah menyebabkan Banjir Bah dan yang terjadi selama Eksodus (Bangsa Yahudi). Materi ini berasal dari bangsa Mesir kuno, yang menyimpan catatan-catatan dengan rapi dan sempurna.
Kalau-kalau kitab asli ini menyebabkan orang-orang beriman tidak memperhitungkan Kitab Kolbrin, maka lihatlah Kitab Henokh--kitab injil lainnya yang diwariskan dari bangsa Yahudi (para penulis asli Kitab Kejadian Lama, yang juga disyaratkan oleh hukum-hukum mereka untuk mencatat hanya kebenaran, dan tidak membubuhinya).
Henokh, seorang pria yang disebut-sebut dalam Kitab Kejadian Lama, dibuang dari tulisan karena menggambarkan tentang pergeseran kutub mendatang, serta tanda-tanda yang akan mengawali event itu.
Rahasia Ketiga Fatima, yang juga berisi tentang pergeseran kutub mendatang, adalah contoh lain lagi dari Gereja yang menekan kebenaran, karena mereka tidak peduli untuk memberi tahu maupun memberi penguatan kepada jemaat mereka, melainkan hanya peduli untuk melanjutkan kendali dan posisi-posisi kekuasaan mereka.[Judas Gospel]
Kebenaran dapat diputar menjadi kepalsuan dengan dibentuk untuk menyampaikan pesan yang berbeda. Ini benar adanya untuk kasus temuan-temuan Da Vinci Code, dimana kehidupan normal Yesus sebagai pria berkeluarga dibuang dari tulisan-tulisan yang diperkenankan untuk disampaikan kepada massa agar para elit religius dapat mengklaim hubungan dengan Tuhan yang tidak mereka miliki.
Penyaliban itu harus diperkuat, sesuatu yang dilakukan terhadap Yesus--kengerian terburuk. Dengan demikian, pengkhianatan oleh seorang teman, melalui suap, adalah bagian kisah yang lebih baik ketimbang hasrat yang mungkin dimiliki Yesus untuk menjadi martir.
Sering kali dikatakan bahwa pihak penguasa ragu-ragu untuk membunuh seseorang yang dikagumi dan dihormati rakyat, karena kemudian si orang itu akan menjadi lebih besar saat mati ketimbang masih hidup. Lihatlah kehidupan Martin Luther King, misalnya. Apakah AS akan merayakan harinya kalau saja ia masih hidup?Informasi yang dibuang dari tulisan-tulisan (dalam Injil) itu memperkenankan peranan Yudas untuk dijadikan seperti sekarang ini, seorang pengkhianat.
Jamuan Terakhir
"Última Cena - Juan de Juanes" by Joan de Joanes - Licensed under Public domain via Wikimedia Commons.