Jangan Panik. Baca Survival Ekstrim Pergeseran Kutub.

Orang Terpilih, "The Chosen One"???

Saat bencana alam dahsyat pergeseran kutub terjadi, akankah ada pesawat-pesawat alien yang mendarat di Bumi untuk menyelamatkan orang-orang "terpilih", the chosen ones, dalam skenario "pendaratan masal"? Tidak, menurut para alien Zeta. 
Penjelasan ZetaTalk, Sept. 6, 2008 (terjemahan bebas):  
Tidak. Telah kami jelaskan stjak awal ZetaTalk bahwa hal semacam pendaratan masal (UFO) tidak akan pernah terjadi selama periode  Pemelekan. Karena hal ini akan menimbulkan rasa bahaya dalam diri orang-orang yang belum dapat menerima kehadiran alien. 
Meskipun penyelamatan akan dilakukan terhadap orang-orang yang teramat sangat Mengabdi-Kebaikan selama pergeseran kutub agar mereka dapat terus melaksanakan pekerjaan mereka dalam memberi asistansi pada orang-orang yang dalam keadaan tertekan, orang-orang ini tidak disebut "terpilih". 
Karena istilah itu, yang dipergunakan oleh para agen informasi menyesatkan dalam menggambarkan interaksi alien/manusia (alias makhluk gabi/manusia), mengindikasikan bahwa para alienlah yang mendiktekan persyaratan-persyaratan kontak dengan manusia. Justru yang sesungguhnya adalah sebaliknya. Manusialah yang mengendalikan, dan "pengangkatan (untuk diselamatkan)" selama Jam Pergeseran Kutub adalah tawaran yang diberikan kepada orang-orang itu yang, berdasarkan tindakan-tindakan mereka, telah berhak untuk diberi tawaran ini.  
Ide tentang "Orang-Orang Terpilih" sepertinya menjadi masuk akal bagi sebagian orang yang meyakini bahwa jaman akhir itu adalah sekarang dengan adanya orang-orang yang mendapat peranan-peranan terkait masa ini, sementara ada yang bingung mengapa dirinya seperti belum juga tahu apa peranannya di era ini sementara yang lainnya telah merasa pasti dan begitu percaya diri dengan misi mereka mengenai Akhir Jaman. Padahal mungkin saja mereka telah menjadi Kontakti, dan ada Kontakti yang sudah melek dan ada yang masih terombang-ambing oleh kegalauannya sendiri. Namun, sekagli lagi, tidak ada istilah "orang-orang terpilih."  
ZetaTalk: Ketika mengatakan bahwa 19 dari 20 Kontakti yang kami dukung terbukti mengecewakan, kami tidak bicara tentang mayoritas luas Kontakti yang sedang mencari informasi tentang masa-masa mendatang serta berkonsultasi pada umumnya tentang banyak hal, melainkan kontakti-kontakti yang telah memilih peranan ambisius, yang, di mata kami dan para alien yang hadir selama Transformasi bumi sekarang, layak untuk mendapatkan backing dan dukungan kami. [More: Kualitas Untuk Menjadi Duta Alam Pengabdi-Kebaikan Yang Sejati]
ZetaTalk: Peranan apapun yang manusia miliki adalah dipilih sendiri, bukan karena diberikan. 
Ada banyak peranan selama masa mendatang nanti, sebagaimana yang diketahui siapapun yang serius memikirkannya, yang mewakili masa-masa penuh kesulitan, permusuhan yang menerpa, perubahan-perubahan dalam hidup. 
Hal-hal ini tak mudah direnungkan. Individu-individu sering kali memutuskan untuk melakukan sesuatu, tapi kemudian mereka mulai berpikir tentang konsekuensi-konsekuensinya, lalu terombang-ambing. Jadi, jika mereka merasa tak pasti, itu karena mereka belum kukuh memutuskan akan melakukan apa yang mereka anggap harus. 
Jika manusia ingin kejelasan, mereka harus serius berpikir tentang apa kira-kira peranan mereka, tentang apa yang mungkin telah mereka putuskan, tentang apa saja blokadenya, reaksi-reaksinya, dan menganggap ini percakapan dengan diri sendiri. 
Tentu saja, jika mereka ingin membahas masalah-masalah ini, maka mereka telah melakukan Panggilan dan akan dijawab. Meskipun demikian, keputusan ada di tangan mereka, dan mereka memiliki kekuatan untuk mendapat jawaban itu. [More: Peranan Kontakti Sebagai Agen Perubahan]
Sebagaimana yang telah sering dijelaskan oleh para alien Zeta, penyelamatan itu hanya berlaku bagi mereka yang sangat Mengabdi-Kebaikan. Dan bagaimana kriteria orang-orang yang Mengabdi-Kebaikan itu telah banyak dijelaskan di sini. [Baca:Pengabdi-Kebaikan VS Pengabdi-Ego
Mendeteksi orang-orang yang Mengabdi-Ego dan yang Mengabdi-Kebaikan adalah salah satu kemampuan terpenting bagi mereka yang ingin mendirikan grup survival Pengabdi-Kebaikan. Grup semacam ini, realitanya, akan selalu terdiri dari campuran orang-orang yang Mengabdi-Kebaikan, Mengabdi-Ego, dan Peragu. Maka orang perlu mengantisipasi masalah-masalah yang dapat ditimbulkan oleh para Pengabdi-Ego dan para Peragu sehingga solusi-solusi dapat ditemukan demi kelangsungan grup survival yang Mengabdi-Kebaikan. [More: Grup Survival: Contoh-Contoh Kemungkinan Skenario]
Untuk sekedar mengingatkan, berikut ini adalah perbedaan-perbedaan menonjol antara mereka yang bekerja untuk Mengabdi-Ego dan yang bekerja untuk Mengabdi-Kebaikan.

Mereka Yang Bekerja Untuk Mengabdi-Ego

Ada orang-orang yang belum-belum (alias belum melakukan hal-hal signifikan bagi kebaikan orang banyak) sudah mempertanyakan apakah mereka adalah si pemimpin yang dinanti-nanti atau si ini atau itu yang diberi misi ini atau itu. Mereka ini jelas lebih banyak memikirkan kepentingan pribadi ketimbang kepentingan orang banyak. Ada juga yang bekerja keras dan sangat cerdas serta menawan namun mampu menyamarkan kepentingan pribadinya sebagai kepentingan umum. Ada yang lainnya lagi yang lebih suka ongkang-ongkang kaki sementara memperbudak orang lain. 
ZetaTalk: Akar dari orientasi spiritual Pengabdi-Ego adalah ketidakmampuan si ruh untuk lepas dari  posisi awalnya, yaitu bahwa dirinya adalah pusat Alam Semesta, yang mana yang lainnya berputar di sekelilingnya. Seperti bayi yang baru lahir, ia tak punya sudut pandang lain karena ia memang tak tahu sudut pandang yang lainnya. Ia hanya tahu rasa laparnya, rasa dingin di luar gendongan ibunya, dan telah mengaitkan wajah ibunya dengan rasa lega dari apapun yang membuatnya sakit.  
Untuk berkualifikasi dalam golongan Pengabdi-Ego, entitas harus berfokus 95% pada dirinya sendiri, hampir secara eksklusif. Kalau sepertinya ada orang-orang (semacam ini) yang tampak menonjol, sebagian orang yang sangat diplomatis dan berbudaya masuk dalam kategori ini. Mereka mampu menyamarkan kepentingan diri mereka dengan bersikap seolah-olah melindungi orang lain. Mereka mampu menyamarkan kepentingan diri mereka seolah-olah sebagai kepentingan orang lain. [Akar Pengabdi-Ego}
Maka, orang sering kali menemukan lapisan dari kedua orientasi ini bertolak belakang, dengan individu Pengabdi-Kebaikan mungkin mengeluarkan kata-kata yang menusuk hati sementara individu Pengabdi-Ego meneteskan sirup dari mulutnya. [Tentang Moralitas Pengabdi-Kebaikan]
Dan kalau masalahnya tiba dalam hal keuangan, para Pengabdi-Ego akan memikirkan untung-rugi demi kepentingan pribadi (status, jabatan, profit, atau lainnya), seperti misalnya dengan sesumbar atau bersikap mengintimidasi terhadap orang-orang yang tidak mengeluarkan uang atau lainnya. 
ZetaTalk: Jika seorang bankir yang memperhatikan kelaparan dalam komunitasnya memberikan suatu persentase profitnya langsung untuk dibelikan makanan bagi mereka (sebuah sumbangan), apakah ini sama bobotnya dengan jika si bankir memberikan persentase profitnya kepada usaha kecil untuk mempekerjakan para pengangguran sehingga mengurangi kelaparan yang mungkin lebih sedikit tapi lebih lama? Orang harus menelaah motifnya.  
Tindakan yang pertama mungkin seperti kemanusiaan murni, namun jika motifnya adalah untuk meningkatkan bisnis di banknya dengan mendapatkan publisitas atas tindakannya itu, maka motifnya adalah egois, Mengabdi/Melayani Ego.
Tindakannya yang kedua akan tampak cerdik, yaitu meningkatkan aktifitas bisnis dalam komunitas dari mana ia mungkin bisa mendapat profit, namun jika motifnya adalah memang untuk mengurangi kelaparan serta putus asa dalam komunitasnya dengan cara seefektif mungkin, dengan memanfaatkan dolarnya dengan cara terbaik, maka tindakannya itu didorong oleh motif-motif  Mengabdi/Melayani Kebaikan. [Baca: Spiritualitas Tertinggi Manusia : Aturan Emas]
Itu semua adalah sebagian saja dari cara-cara yang Mengabdi-Ego. 

Umumnya, para Pengabdi-Ego bekerja untuk tujuan mendapatkan penghargaan dan pengakuan demi pengakuan itu sendiri, dan ia tidak segan-segan merampas diam-diam pengakuan yang menjadi hak orang lain, serta mengorbankan orang lain. 

ZetaTalk: Menempatkan orang lain dalam bahaya untuk mendapatkan titel atau posisi bagi diri sendiri adalah pertanda kuat seorang individu yang Mengabdi-Ego, dan hal ini jarang terjadi kecuali si individu sudah memutuskan orientasi spiritual ini. 
(Misalnya) Jika si kakak harus mengelap piring-piring dan si adik harus menata meja makan, si kakak akan menaruh piring-piring yang sudah dilapnya di meja makan dan bukannya di lemari, sehingga membuat meja makan berantakan. Lalu kalau adiknya dihajar (oleh ayahnya) dengan ikat pinggang karena menaruh terlalu banyak piring di meja makan, si kakak tak peduli. Ia hanya memikirkan gaya rambutnya dan make-up-nya serta pertemuan dengan laki-laki yang tepat di mall. Situasi bahaya pun terjadi. 
Pada contoh rumah tangga yang sama (dengan yang di atas), salah seorang adiknya, seorang anak laki-laki (misalnya), melakukan setengah dari pekerjaan yang menjadi tugas kedua adiknya. Ia bekerja bersama mereka, menunjukkan kepada mereka cara melakukannya. Dan ia melakukannya bukan hanya karena untuk memastikan bahwa tugas-tugas rumah tangga diselesaikan, namun juga agar sesuai dengan standar si ayah. Untuk itu ia tak mengharapkan penghargaan; ia malahan memuji adik-adiknya. Ia juga meninggalkan waktu bermainnya serta teman-teman mainnya sepulang sekolah untuk memastikan bahwa adik-adiknya tak tertangkap basah (oleh ayah mereka) dengan tugas-tugas rumah tangga yang belum selesai. Karena ia tahu sang ayah selalu kelelahan dan khawatir dan bisa melampiaskannya ke rumahnya kalau ada alasan sedikit saja. [More: Sifat-Sifat Menonjol Para Pengabdi-Kebaikan]
Mereka Yang Bekerja Untuk Mengabdi-Kebaikan
Sedangkan orang-orang yang disebut sebagai para Pengabdi-Kebaikan sejati tidak akan memikirkan status sosial dan/atau jabatan mereka maupun untung-rugi tindakan mereka. Mereka tidak akan mempertanyakan atau bahkan bertanya kepada Tuhan apakah mereka si pemimpin yang dinanti-nanti atau utusan Tuhan atau si pembawa misi atau bukan, dan lain-lain semacamnya. Mereka bahkan tidak berharap keselamatan, hak-hak istimewa maupun kesaktian dan keajaiban dari Tuhan.
ZetaTalk: Seperti yang pernah kami nyatakan: "Harapan terbaik untuk dilindungi atau disembuhkan adalah untuk tidak memikirkan diri sendiri, melainkan memikirkan orang-orang lain dengan sepenuh hati, dan mengambil tindakan untuk menolong orang-orang lain." [More: Mereka Yang Dibutuhkan Pasca Pergeseran Kutub]
Bisa dipastikan, bagi mereka, semua itu mengalir apa adanya seiring dengan tindakan-tindakan nyata mereka bagi kebaikan banyak orang. Para Pengabdi Kebaikan sejati lebih memikirkan apa-apa yang sedang dan harus dilakukannya bagi orang banyak hari itu, di luar untuk keperluan pribadinya, sehingga hampir-hampir tidak ada waktu untuk memikirkan dirnya sendiri. Ini yang membuat mereka berbeda dengan mereka yang, tentu saja, tidak seperti itu.
ZetaTalk: Para pemimpin alami, dari orang-orang yang berhati baik, mengambil rute yang berbeda. Mereka tak muncul menyambar maupun mengejar fasilitas di posisi-posisi tinggi, karena mereka terlalu sibuk mengurusi masalah-masalah nyata di sekeliling mereka.
Sementara, para pemimpin resmi membuat diri mereka dimanjakan dengan kenikmatan-kenikmatan di posisi-posisi tinggi: upacara, makan malam, interview yang sudah diatur sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat mengenali mereka sebagaimana yang mereka ingin diyakini oleh masyarakat, bahwa pemimpin sejati tengah bekerja. [More: Kepemimpinan Selama dan Pasca Bencana Dahsyat]
Kebanyakan dari mereka bekerja secara diam-diam, tidak menonjolkan diri, karena lebih mengedepankan apa-apa yang dapat menjadi sumbangsih mereka (dalam lingkup kecil atau ilngkup besar). 
ZetaTalk: Kebanyakan individu Pengabdi-Kebaikan yang telah berkualifikasi untuk mendapat perlindungan itu berada di luar pandangan publik, dan Anda tidak akan memperhatikan mereka. Mereka bekerja di balik layar, dan bukan para promotor diri, mereka juga tidak mengharapkan imbalan atau, bahkan, pengakuan. [More: Mereka Yang Dibutuhkan Pasca Pergeseran Kutub]