Note: added during the May 3, 2003 Live ZetaTalk IRC Session.
Kehidupan dalam sebuah komunitas hibrida akan menjadi sesuatu yang tidak diinginkan oleh siapapun kecuali individu yang yang teramat sangat Mengabdi-Kebaikan.
Telah kami nyatakan bahwa polarisasi (spiritual) akan terjadi secara alami, setelah pergeseran kutub, dengan orang-orang yang belum dapat memutuskan orientasi spiritual mereka akan meninggalkan komunitas-komunitas Pengabdi-Kebaikan, untuk alasan-alasan yang sama ini. [Baca: Trend Polarisasi Spiritual]
Mereka yang teramat sangat Mengabdi-Ego akan meninggalkan komunitas Pengabdi-Kebaikan ketika mereka tidak dapat mendominasi maupun mengendalikan mereka, karena perhatian yang terus-menerus terhadap orang-orang lain, kepada kesejahteraan orang-orang, akan mengganggu mereka.Dalam masyarakat manusia sekarang ini, yang mana normal saja bagi keberadaan di Alam Densitas ke-3 dimana membuat keputusan orientasi spiritual merupakan pelajaran utama, para Pengabdi-Ego dapat mendominasi orang-orang lain.
Mereka akan pindah ke tempat dimana dominasi ini akan mendapat resistansi paling sedikit, yaitu di kalangan orang-orang lemah dan orang-orang muda, dlsb. Apabila berada di lingkungan dimana mereka tidak dapat memerintah, mendominasi, maka mereka akan pergi lagi mencari setting hidup yang lebih baik.
Demikianlah, pria yang kerap memukuli istri dan anak-anaknya ketika mereka tidak dapat memuaskannya, atas tuntutan-tuntutan keinginan dan kebutuhannya yang tak ada habisnya untuk dipuaskan, akan meninggalkan keluarganya ketika ia berada dalam pengawasan komunitas atau diawasi polisi. Maka ia akan mencari istri baru, dalam komunitas lain, dan memulai prakteknya lagi.
Pada pasca Pergeseran Kutub, orang semacam itu akan dapati komunitas-komunitas baru yang begitu Mengabdi-Ego sehingga ia harus berkompetisi, dan kemungkinan sekali akan menjadi orang yang teraniaya sendiri. Ketika ia pergi (meninggalkan keluarga/komunitas lama--pen.) lalu menyisipkan dirinya ke sebuah komunitas Mengabdi-Ego, ia akan mencoba melakukan kembali apa yang ia ingat dari masa lalunya yang tercampur-baur di alam Densitas ke-3.Nah (saat itu), orang-orang yang Mengabdi-Kebaikan akan semakin dan semakin saja terpisah dari orang-orang yang belum dapat memutuskan orientasi spiritualnya, dan sudah pastinya terpisah dari orang-orang yang Mengabdi-Ego. Mereka (para Pengabdi-Kebaikan), pada dasarnya, akan menghilang!
Dengan demikian mereka akan meninggalkan orang-orang peragu untuk menjaga diri sendiri dari orang-orang yang Mengabdi-Ego, sehingga keseimbangan terhadap para Pengabdi-Ego akan meningkat, dan orang-orang peragu akan meninggalkan setting kehidupan ini, menyelinap pergi, tanpa akhir.Demikianlah, setting kehidupan Pasca Pergeseran Kutub nanti akan berupa:
lenyapnya para Pengabdi-Kebaikan orang-orang Peragu akan menyelinap pergi untuk membentuk grup-grup mereka sendiri, dan para Pengabdi-Ego akan ditinggalkan sendirian saja (untuk hidup di kalangan mereka saja--pen.)!Nah, para peragu akan dapati kehidupan mereka tidak berbeda dengan kehidupan sekarang ini, dalam masyarakat manusia, mengenai peraturan-peraturan dan ekspektasi-ekspektasi masyarakat. Para Pengabdi-Ego akan dapati kehidupan mereka bukannya tidak seperti yang mereka ingat, karena mereka akan menjadi bulan-bulanan kalau berharap untuk menjadi orang yang mendominasi, namun itulah pengalaman hidup sebagai persiapan mereka untuk kehidupan di akhirat, jadi, ya, sama saja.
Dan para Pengabdi-Kebaikan akan mendapati diri mereka bertemu tetangga-tetangga baru, para hibrida dan tamu-tamu dari tempat-tempat lain (di alam semesta ini--pen.). Seperti apa kehidupan dalam komunitas-komunitas hibrida yang didambakan para Pengabdi-Kebaikan sementara golongan lainnya tidak menginginkannya? Hal ini telah kami sebut-sebut dalam situs ZetaTalk,namun akan memberi daftar penekanannya lagi.
Tidak ada rahasia! Pengetahuan telepatis tentang orang-orang lain--kebutuhan-kebutuhan mereka, dambaan-dambaan mereka, pikiran-pikiran mereka, benar-benar langsung terbaca dan terbuka. Ini berarti bahwa Anda menyadari kebutuhan-kebutuhan orang-orang lain, dan dapat merespon. Tapi ini juga berarti bahwa, tidak seperti masyarakat manusia sekarang ini, orang-orang lainpun akan menyadari rasa benci Anda, kecemburuan-kecemburuan Anda, dan pikiran-pikiran yang ingin Anda sembunyikan.
Ada kegiatan berbagi dalam hal sumber-sumber daya, dan beban-beban kerja, sehingga apa yang harus dilakukan akan dibahas, ketimbang akan berdasarkan apa rencana orang untuk hari itu. Ini berarti bahwa agenda pribadi Anda, misi Anda yang ingin menjadi bintang dan dapat merasa sukses, mungkin tidak akan dianggap hal yang penting! Mungkin Anda telah berencana untuk melanjutkan penulisan buku Anda, namun harus mengesampingkan dahulu karena harus mencari ikan (misalnya). Selaras dengan ini adalah bahwa mendapat pujian, membuat nama Anda disorot, tidak dianggap bagian yang perlu dari tindakan di sana. Kontribusi Anda boleh jadi ada di balik layar, untuk membantu orang lain sukses, karena mereka lebih cocok menjadi juru bicara ketimbang Anda!
Kalau dalam masyarakat manusia, hal-hal itu menjadi masalah besar, maka, dalam masyarakat Mengabdi-Kebaikan, titik kepuasannya terletak pada membantu orang lain, sedangkan mendapat pujian dan panggung bukanlah masalah besar.
Dengan demikian, orang-orang Peragu dan terutama orang-orang yang teramat sangat Mengabdi-Ego akan dapati semua itu sangat menyesakkan dada, membosankan, dan membuat frustrasi, lalu pergi atas kemauan sendiri!