Pada 11 Maret 2011 di Jepang terjadi gempa 9 SR akibat pergeseran lempeng-lempeng tektonik, yang menimbulkan tsunami setinggi 10 meter yang melaju ke daratan Jepang. Berikut beberapa dampak awalnya, yaitu saat gempa dahsyat tersebut mulai. (Catatan: gedung-gedung tinggi di Jepang telah dibangun sesuai standar untuk bertahan dari gempa-gempa dahsyat)
Gedung-gedung tinggi bergoyang-goyang dahsyat dengan suara bergemuruh
Credit : ehsaan120
Tanah/jalanan menganga dan bergerak-gerak
Credit : ehsaan120
Pusaran raksasa di tengah laut akibat air laut yang bergejolak hebat akibat tumbukan air laut dengan arus yang berbeda dari berbagai arah
Credit : keithypops
Penjelasan berikut bersumber dari situs Video Youtube di atas:
Jepang berada di pertemuan beberapa perbatasan lempeng tektonik. Pulau-pulau bagian selatan berada di atas Lempeng Eurasia, dan memiliki kemungkinan selamat yang terbaik dari bencana gempa oleh karena lempengnya masif dan stabil. Demikian pula dengan pulau-pulau di bagian utara (di atas lidah Lempeng Amerika Utara: Lempeng Okhotsk), karena lidah dari lempeng ini stabil meskipun terkena tekanan ekstrim di ujungnya.
Yang menjadi masalah sesungguhnya ada dua, yaitu tekanan dari Lempeng Pasifik dan Lempeng Filipina. Lempeng Pasifik ini sedang memampat akibat pergerakan lempeng dunia. Tekanan satunya lagi dari Lempeng Filipina. Lempeng Filipina kalah dalam permainan pemampatan itu, yang pada dasarnya terdorong ke bawah. Maka Lempeng Filipinapun terjungkit, menaikkan bagian kepulauan Mariana (terlipat), sementara sisi lainya menyelam ke bawah Lempeng Eurasia yang ditempati Indonesia (lidah Eurasia). Sedangkan lidah Eurasia/Indonesia itu sendiri sedang terdorong ke bawah dalam permainan aktifitas lempeng global itu.
Di sini terjadi efek domino ketika Palung Mariana terlipat ke arah Lempeng Filipina, sehingga sisi-sisinya terjungkit dan mendorong tepian baratnya ke bawah lidah yang menahan Indonesia. Sementar lidah Indonesia ini pada saat bersamaan sedang patah dan bengkok untuk menujam ke bawh lengkungan Lempeng Indo-Australia. Jadi tekanan-tekanannya terjadi secara domino, terjadi hampir bersamaan. Event ini akan membuat pulau-pulau di selatan Jepang membentuk gunung, tertuma pada titik dimana lempeng-lempeng tersebut berkconverge di Gunung Fuji.
Tekanan dari memampatnya Lempeng Pasifik akan berdampak langsung ke pulau-pulau di utara Jepang, dimana Lempeng Pasifik tersebut terdorong ke bawah pulau-pulau itu. Maka, ketika pergerakan lempeng dimulai, pertama-tama akan terjadi penjungkitan dan pendorongan ke bawah dan ke bawah selatan Jepang. Kemudian resistansi yang ada di sana akan terlepas, namun tekanan pada bagian utara Jepang akan meningkat hingga terjadi penyesuaian-penyesuaian di sana.
Maka, gempa-gempa besar yang akan menimpa Jepang sebelum pergeseran kutub akan terjadi di bagian selatan dahulu, yang diikuti dengan gempa-gempa besar di pulau-pulau Jepang bagian utara, yang akan menimbulkan tsunami ke arah Amerika Utara. Kapan hal ini akan terjadi sulit diprediksi sekarang ini.