Bumi Pengabdi-Kebaikan adalah milik alam, bukan milik maupun wewenang manusia. Mereka yang akan tinggal di Bumi Baru hanya dari golongan yang Mengabdi-Kebaikan, baik dari golongan manusia Pengabdi-Kebaikan (yang saat itu telah sepenuhnya diubah menjadi entitas berspiritual Densitas ke-4 secara fisik, yang disebut Hibrida) maupun entitas Pengabdi-Kebaikan dari tempat-tempat lain di alam semesta ini. [Baca: Skenario Besar Alam]
Mengenai Hibrida, berikut penjelasannya.
Terjemahan bebas ZetaTalk Chat Q&A for August 7, 2010
Pertanyaan seorang anggota Poleshift ning: Setelah pergeseran kerak bumi, Bumi akan menjadi rumah bagi para Tetangga Alien baru lainnya. Akankah ini mengarah ke grup-grup yang berbeda yang lambat-laun menjadi sebuah masyarakat berbeda yang bercampur yang melahirkan para hibrida atau akankah masalah-masalah compatible muncul dan, pendek kata, setiap orang menghargai orang lain sebagaimana inkarnasi fisik mereka menunjukkan siapa mereka, serupa dengan keberadaan anjing dan kuncing yang hidup berdampinganPenjelasan ZetaTalk:
Kami, para Zeta, telah dipilih oleh Dewan Alam Semesta Ini untuk mengembangkan ras hibrida dengan umat manusia (tapi DNA manusia yang digunakan hanya sebagian) karena kecocokan genetika kami.
Yang mengejutkan, meskipun ras Pleiades dan Nordic tampak sangat seperti manusia, mereka tidak memiliki kompatibilitas ini.Tentu saja tidak akan ada seks gila-gilaan, maupun berbagai ras hibrida yang bermunculan begitu saja! Anda benar bahwa berbagai bentuk kehidupan cerdas yang nanti akan saling bertemu tidak menganggap seks sebagai salah satu pilihan. Ini tidak seperti pengalaman umat manusia dalam pertemuan dengan ras-ras manusia lain, selama berabad-abad terakhir ini.
Menjadi warganegara Galaktik adalah lebih dari sekedar penyesuaian kultural. Selain bagi manusia-manusia yang dianggap salah menyesuaikan diri, apakah manusia kawin dengan hewan? Bahkan hewan mengenali prilaku yang layak untuk reproduksi.[Alasan Usia Panjang Dalam Kehidupan Densitas ke-4]
Ringkasan pertanyaan: Para Zeta pernah menyatakan bahwa usia hibrida Zeta/Manusia nanti akan mencapai 400 tahun. Bagaimana sekilas proses rekayasa genetika di balik ini?Penjelasan ZetaTalk:
Salah satu instruksi yang telah kami terima dari Dewan Alam Semesta Ini, dalam menciptakan hibrida zeta/manusia, adalah usia panjang.
Ini karena, di alam Densitas ke-4, yang merupakan tahap yang sangat lama, pelajaran-pelajarannya dapat dipelajari dengan lebih baik kalau entitasnya berlama-lama dalam satu setting dan tidak dapat mangkir begitu saja lalu pindah ke inkarnasi lain sebagai cara untuk menghindari pelajaran-pelajaran.Langkah-langkah yang dimulai akan membawa ke langkah selanjutnya, lalu ke langkah selanjutnya. Sehingga hasil puncak dari suatu langkah dapat dilihat. Tindakan-tindakan apa yang diambil oleh si entitas, beserta konsekuensi puncaknya, dapat dilihat.
Sedangkan di alam-alam Densitas ke-3, usia yang dapat dicapai organisme ditentukan oleh, pada utamanya, evolusi. Gen-gennya menentukan hal itu. Misalnya, anjing atau kucing dapat mencapai usia 20 tahun, meskipun di alam liar usia mereka kemungkinan sekali hanya 6 tahun. Kura-kura dapat dengan mudahnya melewati usia 100 tahun. Tingkat kelahiran dan bahaya-bahaya yang ditemui oleh spesies diseimbangkan selama proses evolusi.
Ketika manusia mengalami rekayasa genetika dari kera-kera, di sini, di Bumi, jangkauan usia yang relatif panjang merupakan salah satu pertimbangan dalam memilih kera sebagai basis rekayasa genetika. Kalau tidak, Anda akan telah menjadi kura-kura!
[Penyebab Kepunahan Ras Manusia 100 tahun Pasca Pergeseran Kutub]
Terjemahan bebas ZetaTalk Chat Q&A for July 31, 2010
Pertanyaan seorang anggota Poleshift ning: Apa penyebab kepunahan ras manusia seratus tahun pasca pergeseran kutub? Apakah para Zeta akan mensteril manusia-manusia yang tersisa? Bukankah sudah ada dalam gen manusia untuk mereproduksi, dan pernah melakukannya saat pergeseran-pergeseran kutub sebelumnya, dan membangun kembali populasi manusia. Lalu mengapa kali ini (pasca pergeseran kutub nanti) akan berbeda?Penjelasan ZetaTalk: Apa yang tidak ada dalam persepsi ini adalah pola pikir Pengabdi-Kebaikan, yang tidak menginginkan apapun bagi anak seseorang selain yang terbaik dan agar si anak mampu mengesampingkan egonya.
Reproduksi populasi Anda di Bumi melibatkan aktifitas seks yang ceroboh sehingga menghasilkan bayi-bayi yang tidak diinginkan--orang-orang tua yang melihat seorang anak sebagai kepanjangan diri mereka dan menolak bayi yang bukan dari gen-gen mereka, dan keluarga-keluarga besar (beranak banyak) merupakan sumber tenaga buruh dan kekuatan kasar ketika ada konfrontasi-konfrontasi.Sedangkan para individu Pengabdi-Kebaikan sungguh tidak berpikir seperti itu. Bayangkan bahwa setiap bayi yang lahir setelah pergeseran kutub akan hanya memiliki jiwa Pengabdi-Kebaikan. Mereka yang masih hidup sekarang ini akan punah dalam waktu 60-70 tahun, atau, sudah pastinya, dalam 100 tahun.
Anak-anak mereka akan menjadi orang-orang yang Mengabdi-Kebaikan, jika si anak dapat bertahan hidup dalam lingkungan Pasca Pergeseran Kutub.
Anak-anak yang bertahan hidup itu kemungkinan sekali akan bertemu dengan para hibrida atau tamu-tamu alien lainnya, jika mereka belum melakukan kontak sebelum kelahiran. Jika dan ketika mereka mendambakan anak sendiri, maka mereka akan menyadari program hibrida. Mereka mungkin bahkan akan saling kawin dengan para hibrida. Dan jika gen-gen dari kedua orang tua manusia itu didambakan, mereka kemungkinan sekali akan memohon asistansi agar si anak dapat memiliki gen-gen hibrida sebagai tambahan, sehingga memungkinkan si anak setara dengan mereka dalam komunitas itu, dan tidak diberi kecacatan sesungguhnya dengan menjadi sekedar manusia.
Contoh dimana keturunan manusia sepenuhnya beranak-pinak dan ada pada titik 100 tahun, akan menjadi langka dan cepat berlalu, karena keturunan mereka kemungkinan akan memiliki pendapat yang berbeda tentang melahirkan anak.
Baca juga:
Teritori Dewan Alam Semesta Ini, dan Bicara Langsung Dengan Tuhan
Adam dan Hawa? Siapa Yang Berwenang?
Teritori Dewan Alam Semesta Ini, dan Bicara Langsung Dengan Tuhan
Adam dan Hawa? Siapa Yang Berwenang?