Apabila kebenaran akhirnya akan menang, dan Bumi akan beralih ke Alam Densitas ke-4, lalu apa gunanya mereka yang Mengabdi-Ego bersusah-payah menentang? Bukankah ini akan sia-sia saja? Para alien Zetapun menjawab.
[Perbedaan Karakter Khas Pengabdi-Kebaikan dan Pengabdi-Ego]
Terjemahan bebas ZetaTalk, January 10, 2009
"Di awal ZetaTalk pada 1995, kami telah bicara tentang sebuah perang di benua Amerika Selatan. Perang ini telah dimenangkan bagi mereka yang Mengabdi-Kebaikan. Saat ini perang di benua Afrika dalam tahap-tahap finalnya dengan hasil sama.
Jawaban terhadap pertanyaan Anda memerlukan pemahaman Anda mengenai cara operasi para Pengabdi-Ego.Mereka yang mengomandoi di lingkungan bergaya hidup yang teramat sangat command-and-control (kental dengan perintah-perinah dan kendali) ini tidak peduli terhadap para pion di bawah mereka. Mereka tidak peduli kalau para pion ini frustrasi atau kesakitan maupun bingung terhadap perintah-perintah yang mereka ikuti.
Para komandannya akan mengkalkulasikan peluang mereka lalu mengirim sumber-sumber daya mereka sesuai itu. Apabila peluangnya sangat kecil untuk menang bagi mereka, maka masih ada dunia-dunia lain untuk mereka urusi kemana mereka dapat melakukan penugasan ulang.Kalau ini terdengar seperti militer---berorientasi peraturan serta memerintahkan para serdadu menuju mara bahaya atau mengalami kesakitan dan penderitaan apapun kemungkinan hasilnya---maka perbandingan ini menyatakan sesuatu tentang struktur militer: bukan filosofi Mengabdi-Kebaikan.
Di sisi lain, kami di kalangan Mengabdi-Kebaikan juga memasuki teritori berbahaya, namun selalu bersama para relawan yang memahami misi serta bahaya-bahayanya. Ada perbedaannya."Tapi tentu saja tidak semua personil militer adalah orang-orang yang Mengabdi-Ego. Sebuah contohnya pernah dijelaskan dalam Sifat-Sifat Menonjol Para Pengabdi-Kebaikan.
[Arti Kemenangan Bagi Bumi Mengabdi-Kebaikan]
Terjemahan bebas ZetaTalk: Massing Troops Note: written May 15, 1996.
Manusia beranggapan bahwa, dalam setiap pertempuran di medan laga, dengan semua hal lainnya setara, maka pihak yang memiliki bala tentara lebih banyak akan menang.
Dalam kebanyakan sejarah manusia, peperangan dimenangkan karena satu orang jenderal memiliki lebih banyak pasukan untuk dikirim ke medan tempur atau menebas dan menusuk serta memukuli pihak lain. Siapapun yang masih berdiri ketika debu telah mengendap - menang.
Konsep ini perlahan-lahan beralih, selama beberapa abad terakhir, ke konsep kekuatan senjata api yang superior. Siapapun yang masih hidup dengan peluru dan senjata ketika debu telah mengendap - menang.Apapun yang sedang dihitung, dalam peperangan manusia, angka itu penting.
Akan tetapi, angka di alam Densitas ke- 4 tidak sepenting di alam Densitas ke-3, karena pertempuran tidak dimenangkan atau dikalahkan berdasarkan jumlah serdadu di medan laga melainkan pada motivasi dan kekuatan pengabdian terhadap misi yang dibawa oleh jumlah angkanya.
Bukankah benar adanya kalau satu orang individu dapat bertahan melawan banyak orang serta membelokkan gelombang pasang? Lihatlah Mahatma Gandhi, atau Joan of Arc, atau Abraham Lincoln. Apakah ada banyak orang-orang seperti mereka? Buanglah para individu ini, maka pertempurannya mungkin akan telah memberi hasil berbeda.Demikianlah, selama Transformasi Bumi, pengaruh yang mungkin didapat dari grup alien atau satu entitas alien tidak dapat dihitung berdasarkan jumlahnya. Masalah-masalahnya berbeda, lebih spiritual ketimbang fisik.
Ke arah mana Bumi akan menuju tidak akan diputuskan berdasarkan otot maupun peluru atau bahkan siapa yang mungkin akan masih hidup atau mati. Semuanya boleh jadi akan mati tapi menang, atau semuanya boleh jadi akan hidup tapi masih kalah.
Pertempuran di Bumi selama Transformasi ini adalah bagi fokus, orientasi, setiap entitas yang terbentuk. Dalam hal ini, satu sosok entitas yang bijak dan masif yang Mengabdi-Kebaikan-Bersama, yang tidak berinkarnasi, boleh jadi mempengaruhi jutaan orang secara harafiah. Demikian pula, seribu entitas Mengabdi-Ego yang melakukan upaya terbaik mereka untuk menggoyahkan satu jiwa manusia, bisa jadi akan gagal total.Angka tidak ada artinya.