Memanggil kekuatan-kekuatan gelap melalui mantera-mantera sihir telah menjadi bagian dari sejarah manusia sejak awalnya, selama entitas-entitas yang berinkarnasi ke dalam bentuk manusia telah melakukan Panggilan kepada para alien Pengabdi-Ego (gaib jahat--pen.).
Hasrat untuk membalas dendam, untuk mengenyahkan rival, untuk mencuri dari orang lain, untuk meningkatkan kekuasaan pribadi dengan mengorbankan orang lain -- seluruh hasrat itu adalah Panggilan semacam itu.Perapalan mantera sihir atau ritual-ritual seperti misalnya pentagram di lantai tidak ada hubungannya dengan Panggilan yang dilakukan ataupun yang dijawab, melainkan praktek-praktek yang menyetel mood si praktisi.
Contohnya, memberikan korban atau penetesan darah, terutama dari orang yang tidak bersalah atau seseorang yang enggan dikorbankan oleh si partisipan karena adanya ikatan pribadi, adalah yang menyetel mood si partisipan. Selama tindakan-tindakan semacam itu, para partisipan semakin memutuskan rasa empati mereka terhadap yang lain, dan berkonsentrasi pada tujuan-tujuan yang memuaskan diri sendiri yang telah membawa mereka pada ritual itu.
Apakah ada bayi-bayi yang dikorbankan ibu-ibu mereka? Ya, tapi tidak sesering yang telah diberitahukan untuk dipercayai masyarakat.Yang paling sering, manusia korban adalah anggota terluar dari grup, sehingga si pimpinan cult dapat melanjutkan perjalanan pencarian kekuasaannya. Ia memuliakan kemampuannya untuk membuat teman-temannya saling memusuhi, atas perintahnya. Perjalanan ego kekuasaan itu menjadi obat yang sedemikian rupa sehingga lebih banyak dan lebih banyak lagi ritual yang dilakukan, dengan kemungkinan hasilnya menuju ke dua arah:
- Paling seringnya, grup itu semakin terperosok ke dalam degradasi moral. Prilaku-prilaku seksual yang menyimpang secara ekstrim. Mempermalukan diri anggota, yang mungkin diharuskan untuk saling memakan kotoran masing-masing. Setiap acara pertemuan cult memerlukan satu langkah lebih jauh, agar si pimpinan dapat semakin mabuk kepayang. Masalah-masalahnya jarang bersifat datar saja.
Namun, pada akhirnya, masalah-masalahnya menjadi begitu ekstrim sehingga publik memperhatikan. Anak-anak kecil menghilang, bagian-bagian tubuh hewan diketemukan, pertahanan diri orang bobol dan menangis tanpa alasan. Orang-orang gugup, dan para anggota grup bungkam. Pakaian-pakaian dikemas dalam koper, mobil digas untuk pergi. Maka pemisahan itu membawa kembali kehidupan normal. Para mantan anggota cult dapati diri mereka berduyun-duyun ke gereja, dan mencoba menyerap penjelasan dari luar diri mereka bahwa mereka kesurupan, dipengaruhi orang lain, yang sudah pastinya bukan mereka sendiri.
Telah dibuat tidak stabil, grup itu sering kali bubar total, dan bisa atau bisa juga tidak terbentuk lagi nantinya, mungkin dengan orang-orang lain di tempat lain. Si pemimpin sudah pastinya akan membentuk grup baru lagi, tapi di tempat baru, dimana hal-hal semacam itu tidak sedang ramai dibicarakan
- Skenario kedua terjadi ketika dalam grup ada banyak keengganan. Mulanya, Ritual-Ritual Setan merupakan acara santai. Lihat dulu bagaimana nanti. Ketika hal-hal sudah berjalan, hasilnya adalah perdebatan-perdebatan. Dan perdebatan meningkat karena tuntutan si pemimpin tehadap grup telah meningkat. Tersumbat dengan cara ini, terjadilah kebocoran-kebocoran.
Para entitas Pengabadi-Ego (para gaib jahat--pen.) yang menjawab Panggilan bisa jadi muncul kepada grup itu, namun singkat saja. Setan-setan ini dapat mengubah bentuk mereka menjadi apapun, karena alam mereka di atas alam Densitas ke-3 (bumi), dengan demikian, dapat berpindah-pindah alam, muncul dan menghilang sesuka mereka. Mereka bisa saja menunjukkan diri mereka apa adanya atau berupa penampakan yang lebih sangar untuk menimbulkan rasa takut di hati manusia-manusia yang merasa ngeri, sehingga bisa menuntut dan mendapatkan penyerahan diri dari manusia yang senantiasa dicari oleh seluruh alien Pengabdi-Ego tanpa ada habisnya.
Manusia memang memberikan jiwa mereka ketika mereka bergabung dengan para alien Pengabdi-Ego, dimana kendali dan pemenjaraan menjadi realita setiap harinya.Dapatkah setan yang dipanggil itu menepati janji? Tidak.
Seluruh tindakan di Bumi adalah karena manusia, maka hadiah hanya dapat berasal dari manusia. Karena kita sedang berbicara tentang gerombolan Pengabdi-Ego di sini, maka kemungkinan sekali tak ada rasa belas kasihan terhadap yang lain. Terlebih lagi, para Pengabdi-Ego tidak terkenal dengan kejujurannya, dan akan berbohong untuk membujuk manusia mengikuti jalan yang akan menguntungkan entitas yang menjawab Panggilan (si gaib jahat yang merespon Panggilan--pen.). Apakah si manusia menginginkan mobil baru? Ia akan mendapatkannya. Bunuh saja si anak, misalnya. Tentu saja mobil itu tidak pernah datang, tapi si manusia sering kali telah menyerahkan bagian terakhir dari tawaran itu.Ritual setan adalah jalan satu arah. Manusia pergi ke neraka, dan tidak mendapatkan apa-apa.
All rights reserved: ZetaTalk@ZetaTalk.com