Scientific American juga melaporkan tentang kekhawatiran atas bertambahnya penyakit akibat pemanasan global.
Berikut penjelasan para alien Zeta tentang trend penyakit akibat Planet X.
Mengapa Penyakit Meningkat?
Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Take Sick, written Feb 15, 1998
"Dengan mendekatnya pergeseran kutub, orang-orang akan semakin sering jatuh sakit. Sakitnya dalam bentuk penyakit yang telah dikenal yang semakin sering diidap, yaitu sistem kekebalan tubuh yang sepertinya tertekan, atau penyakit-penyakit baru yang membuat bingung manusia karena belum pernah ada dalam ingatan manusia selama ini. Apa yang tengah terjadi di sini?
Burung-burung yang terbang, dengan mengandalkan panduan magnetisme bumi, kebingungan sehingga tiba di tempat yang salah. Semua ini ada pengaruhnya pada sistem kekebalan tubuh sebagaimana semua yang lainnya.
Penyebabnya Adalah Perubahan Pada Inti Bumi
Perubahan-perubahan pada inti bumi yang mengakibatkan pola-pola cuaca El Nino serta kerbau putih dan katak-katak cacat juga mempengaruhi manusia. Tak hanya tubuh yang dituntut beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, dimana elemen-elemen radiasi yang tak dikenal manusia bertambah, tapi juga berbagai agen infeksi yang dipengaruhi sehingga berprilaku berbeda. Dengan demikian, pola-pola pemaparan berubah, dengan terjadinya infeksi-infeksi di lingkungan-lingkungan yang seharusnya dianggap sehat. Kuman-kuman pun berpindah tempat. Pembawa-pembawa(carrier)nya turut bergerak. Maka manusia terpapar pada penyakit-penyakit yang sedemikian langkanya untuk didokumentasikan dalam jurnal-jurnal kedokteran.
Ingin Mati Atau Terus Hidup Berdampak Besar Pada Kekebalan Tubuh
Sering kali, hampir ada ada keputusan dari pihak manusia maupun hewan untuk tak berjuang mempertahankan diri. Mereka bisa merasakan akan adanya masa-masa yang sulit ke depannya. Mungkin saja mereka tak akan bisa bertahan walaupun dengan perjuangan keras, maka mereka membiarkan diri mereka mati. Mereka membiarkan diri mereka jatuh sakit. Hal ini terjadi di waktu-waktu terbaik yaitu ketika ada banyak situasi dimana para dokter menghadapi penyakit-penyakit yang seharusnya tak merusak tubuh namun si pasien sekarat. Lalu ada situasi-situasi lain dimana keinginan untuk terus hidup membuat si pasien mampu keluar dari kondisi terburuk sehingga mengejutkan dan mengguncangkan para dokter. Jadi, keinginan besar untuk terus hidup atau mati saja memiliki efek yang sangat besar.
Orang Yang Lemah dan Putus Asa Paling Rentan
Dengan mendekatnya pergeseran kutub, penyakit semacam itu akan terus meningkat, yang utamanya berdampak pada orang-orang yang lemah serta putus asa, sebagaimana menghadapi penyakit-penyakit lain. Ketika kekebalan tubuh tertekan, sebagaimana yang terjadi pada orang-orang dengan gizi yang buruk atau tubuhnya dalam kondisi lemah akibat serangkaian penyakit, dan pada orang-orang yang putus asa, penyakit dapat menjangkiti secara agresif, membabat cepat.
90% Penyakit Adalah Dampak Normal
Anda akan menyaksikan peningkatan penyakit, penyakit-penyakit aneh, mikroba-mikroba yang menyebar akibat penyebaran serangga yang juga menyebarkan kuman-kuman di tempat-tempat yang tak biasanya disinggahi. Ini bukan berarti penyakit telah sengaja disebarkan. Ada penyakit-penyakit - sekitar lebih dari 90%-nya - yang akan Anda saksikan adalah dari situasi normal, peristiwa normal (bukan akibat senjata biologis - pen.). Akibat perubahan pada bumi, pusaran pada inti bumi akan mencapai puncaknya hingga pergeseran kutub. Kelaparan dan kekurangan bahan pangan serta pemaparan pada cuaca kacau akan melipatgandakan trend penyakit ini, dengan kepunahan terjadi di awal setelah pergeseran kutub di beberapa tempat di dunia.
Sakit Menjelang dan Pasca Pergeseran Kutub
Kerusakan pasca pergeseran kutub, tentu saja, akan sangat parah. Mayoritas kematian pasca pergeseran kutub bukanlah karena dampak langsung (bencana alam) tapi karena sakit, penyebaran kuman-kuman, serta depresi yang melelahkan yang melingkupi umat manusia. Telah kami jelaskan pada 1995 bahwa baik manusia maupun hewan akan semakin sering sakit, selama tahun-tahun dan bulan-bulan menuju pergeseran kutub. Kuman-kuman bermigrasi ke lingkungan-lingkungan baru, akibat perubahan-perubahan iklim. Maka manusia dan hewan mengalami stress akibat perubahan-perubahan bumi serta perubahan-perubahan iklim. Ada kuman-kuman yang tak dikenal manusia yang akan menjadi semakin agresif, yang dianggap dari jenis baru yang belum diketahui sebelumnya. Demikian pula halnya dengan hewan-hewan yang kebingungan. Mereka bermigrasi ke tempat-tempat yang salah, melemah sehingga meningkatkan kerentanan mereka terhadap kuman-kuman dan penyakit-penyakit akibat stress.
Stress Di Bawah Sadar Memicu Kecerobohan, Tapi Juga Interaksi Sosial. Kebiasan Tak Higienis Semakin Merapuhkan Pertahanan Tubuh Manusia.
Semua ini, yang ada dalam prediksi-prediksi kami, telah terjadi. Namun dengan setiap munculnya wabah penyakit baru, kami ditanyai tentang penyebabnya. (Contohnya) Para penumpang kapal pesiar terkena flu perut atau keracunan makanan akibat penanganan (yang ceroboh - pen.) oleh para kru kapal yang cemas. Hal ini tak lepas dari prediksi-prediksi kami bahwa manusia akan semakin cenderung melakukan kesalahan-kesalahan dalam keseharian mereka akibat kekhawatiran di bawah sadar mereka, serta akibat kegagalan pemerintah dalam menjelaskan perubahan-perubahan bumi yang orang-orang saksikan tengah terjadi.
Demikian pula, para individu di kapal akan lebih sering bercakap-cakap dengan penumpang lainnya, atau mungkin mengalami interaksi intim, yang mana sebelumnya mungkin tak dilakukan, dan ini karena rasa cemas. Rasa membentengi diri pun dilepas, dan tak perlu lebih dari rasa itu bagi grup-grup untuk bisa terinfeksi penyakit. Tangan seorang anggota keluarga yang tak dicuci ketika dari kamar mandi akan membawa kuman-kuman ke kamar sehingga menginfeksi seluruh penghuni ruangan, dan lainnya.
Ini semuanya terjadi tak lebih dari yang telah diprediksi, dan akan meningkat, akibat kecemasan-kecemasan pada manusia, perubahan-perubahan iklim, serta anjloknya sistem kekebalan tubuh."
Sumber: Troubled Times: Illness