Baca juga
Dapatkah kita mengantisipasi adanya gempa berkekuatan 8-9 SR sebelum akhir 2010 yang mengiringi tsunami yang disebabkan oleh bengkoknya lidah yang menahan Indonesia? Bagaimana pembengkokan itu akan berdampak pada Kep. Mentawai secara tsunami? Dan, jika ada tsunami, akankah lebih tinggi dari pada tsunami 25 Oktober 2010 di sana?
"Kep. Mentawai tidak akan ambles sepenuhnya selama skenario Tahap 7 yang berdampak ke Indonsia, dan yang mengejutkan, juga tidak akan mengalami tsunami di kepulauan ini.
Telah kami nyatakan tentang gelombang-gelombang laut yang berbenturan dan menggelegak, namun tsunami adalah sejumlah besar air laut yang menerjang ke arah yang sudah pasti, dan ini tidak akan terjadi di tepian utama ini yang tergelincir ke bawah lengkungan lempeng Indo-Australia.Apa yang akan dialami selama Tahap 7 adalah gelombang laut pasang yang tiba-tiba, yang naik dengan cepat.
Kalau air laut yang bergulung ke darat terblokir, maka air tersebut akan memutari perbukitan dan menerjang ke lembah-lembah di dalam daratan dan semacanya. Hal ini tentu saja akan menyebabkan gejolak air, turbulensi air, air yang menggelegak-gelegak, yang datang tidak hanya dari pantai tapi juga dari lembah-lembah di dalam daratan.Ini adalah prediksi kami untuk Tahap 7, namun pergeseran kutub akan membawa situasi yang jauh lebih buruk, tentu saja.
Meskipun akan ada gempa-gempa yang mendahului dan mengiringi pengamblesan lidah yang menahan Indonesia, tidak memerlukan gempa besar untuk membuat lidah itu menggelincir.
Dengan demikian, pengamblesan itu tidak disangka-sangka, karena gempa-gempanya tidak akan kentara. Ini adalah gerakan menggelincir, bukan melonjak, yang akan terjadi, dan akan terjadi dengan cepat sekali."All rights reserved: ZetaTalk@ZetaTalk.com